Penulis : Redaksi

Presiden mencontohkan, kasus lima tahun lalu terkait barang yang katanya harus diimpor, namun saat turun ke salah satu pabrik lokal, Presiden mendapat penjelasan bahwa pabrik pipa itu ada di dalam negeri dan perusahaan tersebut telah mengimpor ke beberapa negara.

Presiden juga mengingatkan, hingga saat ini realisasi pemanfaatan produk dalam negeri baru sebesar 26,4 persen dari komitmen sebesar Rp839 triliun.

Untuk diketahui bersama, komitmen BUMN untuk membelanjakan anggarannya pada produk lokal adalah sebesar Rp 296 triliun. Namun, saat ini baru terealisasi baru 32 persen atau sebesar Rp 296 triliun.

Sementara itu, komitmen APBN dan APBD untuk membelanjakan anggarannya pada produk lokal sebesar Rp 543 triliun. Namun saat ini baru terealisasi 22 persen atau sebesar Rp122,1 triliun.

“Ingat kembali komitmen masing-masing lembaga. Pacu terus kinerja agar komitmen tersebut bisa terealisasi. BPKP harus terus mengawal secara konsisten, jaga kepatuhan kementerian, lembaga, BUMN, BUMD. Berikan sanksi yang tegas terkait hal ini. Kawal semua APIP di daerah untuk mengoptimalkan produk dalam negeri dalam upaya merealisasikan niat kita untuk kebangkitan produk dalam negeri,” pungkas Presiden. *

Advertisements