Penulis : Redaksi

foto istimewa

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Keluarga Bambang (49) warga Pasar Bawah, RT.01, Desa Batulicin, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu tak menyangka, jika putranya, Bahriansyah (26) pandai dan fasih melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran.

Suasana haru pun menyelimuti keluarga Bambang, saat menyaksikan putra dan 2 ponakannya khataman, dengan mengenakan stelan adat bugis warna merah.

Menariknya, Bahriansyah ternyata merupakan mantan seorang narapidana (napi) kasus narkoba yang baru saja bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Kotabaru sejak sebulan lalu.

Seperti diketahui, ia dijatuhi hukuman pidana selama 4 tahun dan mendapat program pembebasan bersyarat (PB) dan asimilasi di rumah terkait Covid-19.

“Selama di Lapas Kelas II A Kotabaru, kegiatan sehari-hari mengikuti pengajian di pesantren yang diadakan,” ungkapnya kepada lenterabanua.com.

Sejak dua tahun lebih menjalani pidana di lapas, dia mengaku sudah khatam Quran sebanyak 6 kali. Setelah keluar dari lapas, keluarganya berniat mengadakan selamatan khatam yang baru bisa dilaksanakan hari ini.

“Saya sangat berterima kasih dengan lapas, yang telah memberikan program PB dan Assimilasi di rumah. Sehingga, kebebasan lebih cepat dari yang ditentukan,” ucapnya.

Kata dia, dirinya banyak mendapatkan pelajaran dan program pembinaan yang diberikan seperti kerajinan tangan, kewirausahaan, pengajian,olahraga dan lain-lain.

Bahriansyah berjanji, tak akan lagi mengulangi kesalahan di masa lalu. “Mudahan, saya tidak lagi kembali ke jalan yang salah. Saya ingin kembali ke kehidupan normal dan semoga ke depannya lebih bisa mendekatkan diri kepada maha pencipta,” harapnya.

Terpisah, Tetangganya, Hj Syafridah bersyukur, Bahriansyah sangat berubah kelakuannya setelah menjalani pidana di Lapas Kotabaru.

Kini, Bahriansyah kesehariannya mencari rezeki di laut dengan menjaring ikan. Namun, kerap ke musala tiap waktu salat tiba.

“Saya terharu dan kagum saat Bahriansyah melantunkan ayat suci Al Quran tadi, sangat merdu dan menyentuh hati. Saya sempat meneteskan air mata ketika mendengarnya tadi,” kata Syaridah.

Ia berharap, tetangganya itu bisa selamanya lebih bertaqwa, menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehingga, dapat menjadi contoh bagi narapidana (napi) atau mantan napi lainnya,.semua orang yang masuk penjara itu tidak semuanya jahat, ada saatnya untuk berubah menjadi orang yang beriman dan lebih bagus lagi,” harapnya.

Kalapas Kelas II Kotabaru, Yosef Yembise bangga Bahriansyah. Tentunya, ini sangat bisa menjadi contoh buat napi lainnya, karena tidak semua orang yang menjalani pidana di dalam sini orang yang jahat.

“Mereka juga manusia yang bisa merubah pribadinya menjadi lebih baik dan bermanfaat, di lingkungan masyarakat serta keluarganya,” bebernya.

Menurut Yosef, anak binaannya selama di dalam lapas banyak diberikan bekal ilmu pengetahuan, keagamaan, kewirausahaan, keterampilan pengembangan diri. Kelak, ketika mereka sudah bebas bisa menjalankannya.

“Terus melaksanakan pembinaan yang telah diberikan,” harapnya. ***

Advertisements