Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Genderang perang melawan pandemi corona virus diseas 2019 (Covid-19) terus digaungkan pemerintah, tak terkecuali kabupaten Tanah Bumbu. Tidak hanya secara medis dan politis, tapi juga dengan upaya lainnya.

Yakni dalam upaya memerangi Covid-19 dengan menggelar salat zikir, doa, solawat hingga salat dhuha bersama secara serentak di 149 desa. Kegiatan digelar Kamis (22/7/2021).

Salah satunya di Masjid Jami desa Wonorejo, kecamatan Satui yang dipimpin dipimpin langsung Bupati dr HM Zairullah Azhar.

“Gerakan ini diharapkan bisa memerangi Covid-19 dengan mengerahkan doa dan zikir bersama di 144 desa dan 5 kelurahan,” terang bupati.

Tahap pertama, ucapnya, kegiatan di ikuti 50 SKPD dilingkup pemkab Tanah Bumbu. Setiap instansi wajib mengawal 1 desa.

“Pelaksanaannya ada 3 hari yakni Kamis hari ini. Kemudian dilanjutkan Jumat besok dan Senin depan,” lanjutnya.

Zairullah juga berharap dengan upaya tersebut, bisa mencegah penyebaran covid di Bumi Bersujud.

“Kita belajar dari Brunei Darussalam, yang 0 covid. Apa yang mereka amalkan yakni seperti yang kita kerjakan saat ini, ini ikhtiar kita,” katanya.

Salat dhuha yang dilanjutkan dengan zikir dan doa, dilakukan sebagai langkah setelah dilakukannya pencegahan di antaranya operasi yustisi dan vaksinasi.

“Jadi ini memberikan edukasi dan kegiatan ini akan dilanjutkan oleh desa dengan program Tanah Bumbu menuju Serambi Madinah,” katanya lagi.

Sementara itu, Kepala BPKAD Tanah Bumbu, Syamsuddin yang turut mendampingi bupati mengatakan kegiatan gerakan perangi corona ini untuk hari pertama dilaksanakan di 4 kecamatan yakni Satui, Angsana, Sungai Loban dan Kuranji.

“Ini salah satu bentuk ikhtiar kita. Tujuannya untuk menyehatkan jiwa, karena jika jiwanya sehat tubuhnya juga akan sehat,” paparnya seraya menyebutkan gerakan spritual ini untuk membentuk jiwa yang sehat.

Selain itu, gerakan ini sekaligus mensosialisasikan terkait bahaya Covid-19. Karena dilihat akhir-akhir ini ada varian delta, ada lagi varian baru, upaya pemda memberikan pemahaman untuk selalu ketika beraktivitas dengan menerapkan 3M.

“Pemerintah kabupaten kembali mengimbau, kesadaran masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.

Selama kegiatan berlangsung di 50 desa, semua menerapkan protokol kesehatan ketat. ***

Advertisements