Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Event Pesta Laut Mappanre Ri Tasi-E ditarget menjadi momentum kebangkitan kejayaan budaya dimasa lampau. Sehingga layak untuk dilestarikan dan dijaga bagi anak cucu kelak.

Itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Tanah Bumbu H Syamsuddin, Jumat (19/4/2024).

Disebutkannya, Mappanre Ri Tasi-E sebuah tradisi dan adat istiadat nenek moyang zaman dulu sebagai wujud nyata ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Atas karunia dan limpahan sumber daya laut bagi masyarakat nelayan pesisir Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu,’ ucapnya.

Dijelaskannya, Pesta Adat ini melaksanakan syukuran ditengah laut dengan memanjatkan doa-doa kepada dituntun tetua adat atau Sandro diatas kapal besar.

“Kemudian dilanjutkan makan-makan bersama dengan para nelayan yang mengiringi menggunakan kapal-kapal penangkap ikan mereka,” sambungnya.

Kapal nelayan dihias sedemikian rupa agar lebih menarik dan semarak.

“Dulunya memang ada ritual sakral berupa melarung sesajen ke laut. Namun kini ritual itu sudah dihilangkan mengingat banyaknya pertentangan secara agama,” tuturnya.

Syamsuddin menambahkan, even pesta laut ini mengandung banyak rangkaian kegiatan. Diantaranya unsur kebudayaan, seperti parade budaya etnik, pagelaran seni tari, lomba ketangkasan tradisional hingga festival kuliner tradisional beragam suku.

“Kegiatan-kegiatan ini sebagai kebangkitan kejayaan budaya dimasa lampau. Sehingga layak untuk dilestarikan dan dijaga bagi anak cucu kelak,” imbuhnya.

Sementara itu selama rangkaian pesta laut Mappanre Ri Tasi-E yang berlangsung 10 hari, masyarakat juga akan dimanjakan dengan kehadiran pameran expo. Yang tak kalah menariknya disajikan pusat kuliner dan jajanan rakyat.

“Sehingga memberikan kemudahan konsumsi bagi pengunjung sembari menikmati beragam pertunjukan hiburan panggung rakyat di lokasi itu,” pungkasnya. [alh]

Advertisements