Penulis : Redaksi

“Karena ijazah paket ini kesetaraannya sama dengan sekolah formal. Paket A setara SD, paket B setara SMP dan C setara SMA,” jelasnya.

Diakuinya, masih banyak lagi masyarakat Tanah Bumbu yang belum mengenyam pendidikan dengan beragam faktor. “Kita hadir untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan,” tukasnya.

Bahkan, dari sisi keadilan tujuan lembaga pendidikan non formal juga termaktub dalam Undang-undang Dasar. Sehingga keberadaan lembaga pendidikan seperti ini sangat penting peranannya, membantu pemerintah dalam upaya meminimalisir angka buta huruf dan baca.

Sementara terpantau, dalam pelepasan lulusan siswa kesetaraan paket B dan paket C Yayasan PKBM Bersujud, suasana keakraban dan kekeluargaan menyelimuti kegiatan perpisahan.

Beragam pertunjukan seni budaya ditampilkan oleh para alumni untuk menghibur dewan GURU dan mentor yang selama ini membina mereka. Sebagian besar lulusan berusia diatas 30 tahun dan berumah tangga.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu, Eka Syaprudin mengapresiasi Yayasan PKBM Bersujud konsisten dalam operasionalnya menjalankan pendidikan non formal.

“Peranannya sangat strategis dalam rangka mengurangi jumlah anak putus sekolah dan juga meminimalisir angka buta huruf dan baca,” ucap Eka.

Disebutkannya, lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti ini menjadi binaan pihaknya dan selalu koordinasi dalam aktivitasnya. [alh]

Advertisements