Penulis : Redaksi

Bahkan, data Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) 2021 oleh Kementerian Kesehatan, mencatat Tanah Bumbu adalah kabupaten paling rendah angka prevalensi stuntingnya se-Kalsel dengan angka 18,7.

Selain program dan kegiatan, sambung Andi Anwar Sadat, penilaian ini juga dilakukan berdasarkan hasil laporan delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting yang diupload melalui web monitoring Bina Bangda Kemendagri.

Harapannya dengan keberhasilan ini, ke depan Tanah Bumbu semakin meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Baik dari sisi pelaksanaan program/kegiatan (intervensi spesifik dan intervensi sensitive) maupun dalam pelaporan delapan Aksi Percepatan Penurunan Stunting,” kata Andi Anwar Sadat. ***

Advertisements