Kabupaten Banjar, lenterabanua.com – Bak menari-nari diatas penderitaan rakyat. Itulah ungkapan yang tepat bagi Ketua dan Wakil Ketua DPRD Banjar. Pasalnya, disaat warganya masih menghadapi musibah banjir yang belum berakhir, DPRD Banjar justru membeli 4 unit mobil dinas jabatan untuk unsur pimpinan dengan nilai lebih dari Rp 2 Miliyar.
Plt Sekretaris DPRD Banjar, Aslam membenarkan terkait pembelian 4 unit mobil mewah untuk Ketua Dewan Muhammad Rofiqi dan 3 Wakil Ketua. Namun, dikatakan Aslam, pembelian mobil dinas jabatan pimpinan dewan ini dipesan sebelum terjadi banjir.
“Mobil dinas jabatan Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi termasuk yang bagus. Harus pesan dulu jadi memerlukan waktu. Nah, kebetulan baru saja datangnya,” jawab dia saat dikonfirmasi melalui perpesanan instan Whatsapp, Jum’at (2//4/2021).
Terpisah, Plt Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat DPRD Banjar, Ahyar Hikmatullah menjelaskan dari 4 unit mobil dinas jabatan pimpinan dewan ini anggaran daerah yang dihabiskan totalnya lebih dari Rp 2 Miliyar.
“Mobil dinas jabatan Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi itu jenis Toyota Camry seri terbaru tahun 2021. Harganya lebih dari Rp650 juta. Untuk mobil dinas jabatan 3 wakil ketua harganya masing-masing dibawah setengah miliyar,” terang dia melalui perpesanan instan Whatsapp.
Sementara itu, sebagian warga dibeberapa wilayah di Kabupaten Banjar kembali harus bersiaga lantaran banjir kembali merendam jalan, pemukiman dan areal persawahan menyusul hujan lebat mengguyur sebagian wilayah di Kalimantan Selatan.
Salah satu warga desa Pengaron Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar, Paidur mengaku terpaksa bersiaga lantaran rumahnya kembali terendam banjir. Bahkan, dikeluhkan dia, ketinggian air terus naik dari pagi hingga malam hari.
“Dari pagi air terus meninggi. Di dalam rumah sudah terendam hingga diatas mata kaki. Kalau di jalan ada yang ketinggian banjir sampai diatas lutut orang dewasa. Jadi terpaksa tetap siaga khawatir ketinggian air mendadak semakin tinggi,” ucap dia melalui sambungan selular, Jum’at (2/4/2021).
Diingat Paidur, ini merupakan banjir ketiga sejak banjir besar pada bulan Februari 2021 lalu yang memaksa warga terdampak banjir harus mengungsi meninggalkan rumah dan harta benda lantaran ketinggian air lebih dari 2 meter.
“Kalau dihitung sejak Desember 2020 malah lebih sering lagi dan tidak terhitung,” sebut dia.