Penulis : Redaksi

Banjarmasin, lenterabanua.com – Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan menggelar rapat koordinasi bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III serta pelaku usaha, belum lama tadi.

Rakor itu dalam rangka menjaga kelancaran distribusi bahan pokok (bapok) selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 di wilayah Kalsel.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani mengatakan, kondisi pasokan dan ketersediaan bapok pada distributor dan pedagang besar di Banjarmasin bulan Juni 2021 sebelum PPKM darurat level 4) perkembangan stok aman.

Demikian pula bulan Juli dan awal Agustus 2021, persediaan stabil.

“Dalam rakor tersebut, Plt Kepala KSOP Banjarmasin juga mengemukakan kegiatan bongkar dan muat di pelabuhan Trisakti relatif stabil dan tidak terjadi penurunan yang signifikan,” ucapnya Jum’at (6/8/2021).

Selain itu, sambungnya, mereka juga memberikan prioritas kepada kapal-kapal pengangkut bahan pokok dari luar Kalsel untuk merapat.

“Aktivitas bongkar lebih dulu agar bisa cepat didistribusikan ke daerah-daerah kabupaten/kota di Kalsel, guna menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat,” lanjutnya.

Hal senada, katanya lagi, juga disampaikan salah satu pelaku usaha distributor gula koperasi Harum Manis Bersatu yang melaporkan bahwa pasokan dan bongkar barang berjalan lancar.

“Namun jika terjadi hambatan dalam kegiatan distribusi dan bongkar-muat barang antar daerah dan pulau, diharapkan para pelaku usaha segera berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait,” tandasnya seraya menyebutkan pihak dimaksud diantaranya seperti KSOP Banjarmasin, Dinas Perdagangan Kalsel, PT Pelindo.

Sehingga, sebutnya, permasalahannya bisa segera diatasi dan dicarikan solusi secepatnya demi terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat Banua.

“Kelancaran distribusi bahan pokok antar daerah ini perlu dijaga, karena dengan distribusi berjalan lancar, maka pasokan dan ketersediaan akan aman, harga pun akan stabil,” pungkasnya.

Sebaliknya jika distribusi terhambat, maka pasokan dan stok barang akan berkurang, berakibat terjadinya kemahalan harga. ***

Advertisements