Penulis : Redaksi
  • Tim Gabungan gelar razia angkutan barang di Terminal Kersik Putih, Kecamatan Batulicin, Tanah Bumbu.

Tanah Bumbu, lenterabanua.com -Tim Gabungan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XV Wilayah Kalsel Kementerian Perhubungan RI, Dinas Perhubungan Kalsel, Dinas Perhubungan Kabupaten dan Satlantas Polres Tanah Bumbu gelar operasi bersama, Selasa (12/10/2022).

Yakni giat penertiban bagi angkutan barang di Terminal Kersik Putih, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Kali ini menyasar angkutan barang yang over dimensi dan over load (ODOL) serta kelengkapan dokumen.

Dalam giat beberapa jam giat operasi razia tersebut banyak ditemukan pengemudi angkutan yang melanggar.

  • Petugas hentikan angkutan barang untuk diperiksa ODOL dan dokumen kelengkapannya.

“Dari surat dokumen kendaraan tidak lengkap, uji KIR habis masa berlaku, sopir tak punya SIM hingga kelebihan muatan,” ungkap Kepala Sarana dan Prasarana BPTD XV Wilayah Kalsel, Freddy Tampubolon yang memimpin operasi razia.

Bahkan, kata Freddy, diantaranya ada yang menggunakan surat bodong, sehingga terpaksa harus menjalani pemeriksaan dari penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).

“Mereka yang melanggar diberikan sanksi tilang. Namun tetap mendapatkan peringatan keras,” tegasnya.

  • Tim gabungan periksa tonase muatan angkutan barang dengan alat timbang portabel.

Ditegaskannya kembali, jika nanti kembali terjaring razia dengan kesalahan yang sama, tindakan penahanan terhadap angkutannya diberlakukan.

Disinggung adanya kebocoran informasi dalam razia ini, tim membantah. Pasalnya dari pantauan angkutan-angkutan besar yang selama ini kerap mondar-mandir, seperti truk pengangkut semen tidak terlihat melintas sehingga tak bisa dijaring.

“Kita berprasangka baik saja. Mungkin mereka sedang tidak jalan,” kilahnya.

  • Tim Gabungan melaksanakan giat operasi pemeriksaan dokumen kelangkaan dan ODOL.

Sedangkan terkait adanya fakta angkutan besar yang lolos dari jembatan timbang dikawasan perbatasan Kabupaten Tanah Bumbu-Bumbu-Tanah Laut, tim beralasan kekurangan SDM.

Namun melalui giat gabungan ini mereka mengklaim akan bisa menutupi kekurangan tersebut.

Terpantau hasil giat terbukti banyak pemilik dan sopir angkutan barang tingkat kesadarannya masih minim. Mereka tidak peduli dengan standar kelengkapan dan keselamatan, sehingga mengabaikan peraturan yang berlalu.

“Padahal, tujuan operasi ini untuk keselamatan pengguna jalan raya,” pungkasnya.

Sementara koordinator pengelola angkutan barang PT Sriwijaya, Kris kaget jika surat dokumen kelengkapan armada milik perusahaannya dinilai bodong.

“Karena selama ini pihaknya mendapatkan langsung dari kantor pusat di Jakarta. Tapi kedepan ia berjanji akan memperbaiki kesalahan ini,” tandas Kris.

  • Koordinator PT Sriwijaya, Kris klarifikasi tudingan armadanya menggunakan KIR ”palsu’.

Terpisah, Plt Kadis Perhubungan Tanah Bumbu, Achmad Marlan, mengaku giat gabungan itu dikoordinir BPTD XV Wilayah Kalsel. Pihaknya hanya mendampingi, karena operasi razia masuk wilayah Tanah Bumbu.

“Kita menyediakan tempat operasi, sementara koordinator razia langsung dari BPTD XV Wilayah Kalsel,” tukasnya.

Meski demikian, pihaknya mendukung penuh kegiatan razia angkutan barang itu, mengingat banyaknya armada bermuatan melebihi kapasitas dan kualifikasi jalan.

“Selain itu banyak juga terdapat mobil yang tidak memiliki kelengkapan KIR sehingga kita lakukan tindakan penilangan,” katanya.

Ia berharap dengan adanya giat seperti ini tentunya kedepan para pemilik armada angkutan barang lebih mematuhi aturan.***

Advertisements