Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Puncak Pesta Laut Mappanre Ri Tasi’e tahun 2024 di tanah bumbu digelar spektakuler, Minggu (28/4/2024). Beragam sajian dan pertunjukan disuguhkan. Dari prosesi ritual makan di laut, atraksi seni hingga festival kuliner khas nusantara.

Rentetan Pesona Budaya Maritim Mappanre Ri Tasi’e ini diawali dengan melaut bersama tokoh adat, petinggi daerah, nelayan dan masyarakat.

Ratusan kapal pencari ikan yang bersolek menanti mereka mengarungi lautan Pagatan, Kusan Hilir. Setelah semua kapal terisi penuh penumpang, mereka pun berlayar serentak dan berkonvoi.

Pemandangan unik parade kapal inipun tak ayal menjadi tontonan menarik bagi pengunjung. Namun mereka hanya bisa menyaksikan dari kejauhan dibibir pantai, hingga beberapa saat tak terlihat lagi.

Sementara ditengah laut, iring-iringan rombongan kapal Sandro memecahkan kesunyian samudera. Nyaring suara deru ratusan kapal bersahutan menambah ramai Pesta Laut Mappanre Ri Tasi’e.

Pertunjukan seni tarian kolosal di Panggung Mappanre Ri Tasi-E.

Usai sampai dititik koordinat, semua kapal berhenti sejenak. Sandro menggelar ritual. Pimpin doa Kehadirat Sang Pencipta. Sebagai wujud syukur atas karunia dan limpahan rezeki berupa sumber daya laut, khususnya ikan.

Iya! Ikan menjadi sumber kehidupan nelayan pesisir Pagatan sejak nenek moyang mereka menghuni kawasan tersebut berabad-abad lamanya.

Doa bersama sangat khidmat. Baru setelah itu makan-makan bersama diatas kapal, saling berbagi dan memberi tanpa memandang status sosial. Semua bisa menikmati sajian istimewa. Kuliner khas warga lokal, Soko Tumbu.

Suasana kekeluargaan dan kekerabatan pun terlihat kental. Uniknya dilakukan diatas kapal. Selama 30 menit melaut semuanya pun balik kandang ke daratan. Kembali melanjutkan prosesi lainnya.

“Tradisi ini sudah ada sejak dulu ketika nenek moyang warga disini menghuni pesisir Pagatan,” ungkap Bupati Tanah Bumbu dr HM Zairullah Azhar sesaat sandar di dermaga usai dari prosesi melaut.

Sementara di darat rangkaian puncak Mappanre Ri Tasi’e juga tak kalah serunya. Diatas panggung megah berbagai pertunjukan budaya disuguhkan.

Ribuan pasang mata pengunjung tak sedetik pun berkedip. Tak ingin melewatkan pagelaran atraksi-atraksi seni tarian kolosal dan budaya etnik sejumlah etnis. Sungguh spektakuler!

Para tamu VIP bahkan tampak kagum menyaksikan kolaborasi budaya yang harmonis ini. Mereka pejabat dari Pemprov Kalsel, petinggi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Forkopimda, Anggota DPRD Kabupaten, pengurus Lembaga Adat Ade Ogie dan tokoh masyarakat.

Dipenghujung rangkaian, Pesona Budaya Maritim Pesta Laut Mappanre Ri Tasi’e ini menyajikan festival kuliner tradisonal khas 21 suku dan etnis yang bermukim di Tanah Bumbu.

“Seperti masakan khas Banjar, Dayak, Bugis, Jawa, Batak, Sulawesi, Bali, Madura serta khas suku lainnya,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tanah Bumbu, H Syamsuddin.

Festival Kuliner Khas Nusantara di tenda lapangan Mappanre Ri Tasi-E.

Dikatakannya, masyarakat bisa mencicipi secara gratis. Dan tampak mereka menikmati beragam menu lezat ini dengan begitu senang.

Suasana meriah ini menutup seluruh rangkaian Mappanre Ri Tasi’e yang berlangsung selama 10 hari. Namun untuk Pameran dan Expo UMKM serta hiburan rakyat tetap dilanjutkan hingga 1 Mei 2024.

Ribuan pengunjung dan masyarakat mengaku puas dengan seluruh rangkaian Pesta Pantai kali ini. Mereka berharap tahun depan tradisi adat ini kembali digelar dan terus dilestarikan hingga menjadi event pariwisata.

Event bertajuk Pesona Budaya Maritim tahun ini mengusung tema “Nelayan Berkah, Ikan Melimpah, Tanah Bumbu Serambi Madinah.” [alhakim]

Advertisements