Sebab itu, selama 14 hari ke depan, pihaknya akan melakukan operasi disejumlah titik yang dianggap banyak pelanggaran lalu lintas dengan mengerahkan 23 personil dan dibantu Dinas Perhubungan Tanah Bumbu dan Polisi Militer.
Terkait titik yang paling rawan terjadi pelanggaran, Guntur menyebutkan berada di wilayah perkotaan sekitar Simpang Empat, Plajau dan depan Pasar Minggu dan Taman Education Park.
”Saat ini kami sudah mulai menggelar sistem sidang ditempat selama beberapa bulan belakangan. Kami laksanakan sidang dengan menghadirkan jaksa dan pengadilan yang digelar sebulan sekali. Selama operasi Patuh Intan, akan kita lakukan juga satu kali,” ucapnya.
Sidang ditempat ini, juga sekaligus mengedukasi masyarakat untuk mengetahui langsung mekanisme penilangan hingga vonis pelanggaran yang dilakukan pengendara.
”Supaya mereka paham, kalau sistem tilang bukan polisi saja yang berperan tetapi ada Jaksa dan Pengadilan,” ujarnya.
Disebutkannya, sasaran prioritas Operasi Patuh Intan 2023 ini ada 10. Yaitu, balapan liar, pelanggaran marka rambu-rambu, pengendara boncengan lebih dari 1 orang, tidak gunakan helm standar,.
“Kemudian anak dibawah umur, menggunakan ponsel saat berkendara, mengendara dalam keadaan tidak sadar, over dimensi, kendaraan tidak sesuai spek seperti brong dan pretelan, serta tidak miliki surat menyurat,” sambung Guntur.
Sekadar diketahui, Apel Operasi Kewilayahan Kepatuhan Intan dihadiri Ketua DPRD, Andrean Atma Maulani, Asisten 3 Setda Tanbu, Andi Aminuddin, Kasdim Mayor Pria, perwakilan Pengadilan, Kejaksaan dan Dinas Perhubungan setempat. [yat]