Penulis : Redaksi
  • Warga Pagar Haur, Padang Barung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan hidangkan Bumbung Lamang saat peringatan Maulid Nabi Muhammad.

Kandangan, lenterabanua.com – Sudah lazim, setiap memeriahkan dan memperingati hari besar keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, tradisi umat muslim dirangkai dengan makan bersama dengan beragam menu. Setiap daerah pasti memiliki ciri khas tersendiri dalam sajiannya.

Tak terkecuali bagi warga Pagar Haur, Desa Jelatang kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini. Menghidangkan Bumbung Lamang saat maulid di Mushala Majelis Ta’lim dan Zikir Raudhatul Firdaus, pekan lalu.

Bumbung Lanang ini menjadi hidangan utama. Karena sudah menjadi rahasia umum, kuliner ini menjadi menu “wajib” yang selalu disajikan. Bahkan tak hanya acara besar peringatan Isra Mi’raj, maupun Maulid Nabi Muhammad SAW, selamatan juga pernikahan selalu dihadirkan.

Tujuan menghidangkan Lamang, dimaksudkan untuk mempererat tali silaturrahmi antar warga setempat, selain itu sebagai pelestarian budaya yang turun-temurun.

Panitia Majelis Ta’lim dan Zikir Raudhatul Firdaus bersama warga Pagar Haur secara gotong royong bahu-membahu memasak lamang sehari sebelum kegiatan Maulid.

Kasmiati (37) salah satu warga Pagar Haur mengatakan, proses pembuatan lamang untuk memperingati hari Lahir Nabi Muhammad SAW tersebut menghabiskan beras sekitar 15 blek atau setara dengan 300 liter atau sekitar 150 Kg.

“Semua itu murni dari sumbangan warga dan jemaah majelis, semua kegiatan di lakukan secara gotong royong,” katanya.

Makanan dari ketan itu disajikan dengan dengan bumbu sambal kacang, dan kari kacang. Kemudian disuguhkan kepada para jemaah yang hadir.

Sebagai pelengkap beragam makanan lain juga turut disajikan, seperti lapis legit, cangkaruk, dan bumbu habang dan daging kari. ***

Advertisements