Penulis : Redaksi

Samarinda, lenterabanua.com – Pemerintah Kota Samarinda, Kaltim mampu menekan angka penyebaran Corona Virus Diseas 2019 (Covid-19), sehingga mengubah statusnya menjadi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilevel 2.

Kebijakan ini diberlakukan berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 44 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, 2, dan 1.

Kemampuan Pemkot Samarinda menekan laju penyebaran Covid-19 tak lepas dari sosok Sang Walikota, DR Andi Harun. Ia melakukan beragam instrumen dengan melakukan sinergitas dengan TNI-Polri serta melibatkan masyarakat dan relawan.

Keberhasilan mantan lawyer ini menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk belajar dan mengail kiat-kiat suksesnya dalam penanganan virus corona di Kota Tepian. Diantaranya melalui pertemuan di Aula Balai Kota Samarinda yang dikemas dalam kunjungan kerja, Selasa (28/9/2021).

Dalam pertemuan yang dihadiri Sekda Tanah Bumbu, DR Ambo Sakka dan Sekda Samarinda DR Sugeng Chairuddin, serta sejumlah Kepala SKPD kedua Pemerintah Kabupaten/Kota ini, Walikota Andi Harun membeberkan berbagai strategi dan kebijakannya menekan angka Covid-19.

Diantaranya, yang paling sederhana upayanya menyadarkan masyarakat melalui langkah edukatif. Kemudian, sambungnya, komitmen terus mendorong percepatan vaksinasi agar dapat sejalan dengan keinginan pemerintah untuk membentuk kekebalan komunal atau herd immunity.

“Bahkan saya kemarin-kemarin berusaha melakukan lobi-lobi agar vaksin itu bisa bertambah koutanya,” ucap Andi Harun.

Seperti beberapa waktu lalu ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Samarinda, ia memberanikan diri mengutarakan usulan penambahan pasokan vaksin di Kota Tepian.

“Kebetulan saat Presiden berkunjung kesini saya salah satu yang menyambut beliau. Kesempatan itu saya manfaatkan untuk mengadu terkait keterbatasan distribusi vaksin,” bebernya.

Namun, bukan hanya strategi itu yang menjadi faktor kebersihan ini. Tapi juga kerja keras seluruh jajarannya agar masalah ini bisa turun ke level 2. Dan juga pengendalian terhadap kegiatan masyarakat sambil mengedukasi.

“Yang paling bekerja siang malam OPD terkait. Dinas Kesehatan, BPBD, ada stoke holder Camat dan Lurah, yang menjadi ujung tombak sinergitas dengan TNI-Polri, relawan masyarakat serta pemangku kepentingan di Samarinda,” terangnya.

Ia menjelaskan, kata kunci sukses penanganan Covid-19 di Samarinda, Pemkot menyiapkan second skenario. Yakni masyarakat harus bersiap-siap hidup berdampingan dengan Covid-19.

“Sangat sederhana, yakni sosialisasi prokes. Kalau tidak bisa 5M, jika tak bisa 3M, cukup 1M saja dulu yang utama. Yakni membiasakan masyarakat selalu mengenakan masker,” ucapnya diatas podium ruang rapat, dihadapan Jajaran Pemkab Tanah Bumbu.

Ditambahkannya, selain menekan prokes, pembatasan kegiatan masyarakat, mendorong percepatan vaksinasi, juga mengajak masyarakat berdoa, sesuai keyakinan masing-masing.

“Saya terinspirasi tentang kisah Nabi Ayyub Alaihisalam. Kekuatan doa mampu menyembuhkan penyakitnya,” paparnya.

Selain itu, ungkapnya, pihaknya terus menggalakkan kegiatan vaksinasi massal kepada seluruh masyarakat Samarinda. Setiap hari rata-rata 4 ribu dosis. Bahkan ada hingga 8.500 dosis sehari.

“Saya selalu melakukan pemantauan langsung ke tempat vaksinasi. Sebelum pertemuan ini saya juga meninjau vaksinasi di GOR,” sambungnya.

Selain itu, Pemkot Samarinda juga menggalakan operasi yustisi prokes secara konsisten dengan mengedepankan persuasif dan humanis, tapi tegas. Agar masyarakat bisa menerima dengan baik upaya yang dilakukan pemerintah kota.

“Jangan kaget nanti jika melihat ada tim melakukan operasi yustisi. Itu langkah konsisten kami untuk menekan Covid-19,” imbuhnya.

Sementara terkait penganggaran, melalui kebijakan recofusing APBD dialokasi Rp130 miliar untuk kegiatan penanganan Covid-19. Bahkan ada kontribusi sumbangan jajaran pegawai pemkot untuk menambah biaya dampak pandemi yang berhasil terkumpul Rp1,1 miliar lebih

“Sumbangan pegawai ini sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan bagi masyarakat terdampak pandemi. Dananya untuk beli obat-obatan, vitamin dan antibiotik serta sembako. Dibagikan untuk warga yang isoman,” tandas Andi Harun.

Dijelaskan, dengan status PPKM level 2, Pemkot Samarinda sejak satu bulan lalu sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pemkot membangun dunia pendidikan melalui Sekolah Tangguh Covid-19. Demikian pula untuk normalisasi perekonomian masyarakat, melalui Pasar Tangguh.

Dari kiat sukses Pemkot Samarinda yang mampu menekan angka penyebaran Corona Virus Diseas 2019 ini, menjadi bekal Bupati dr Zairullah Azhar untuk bisa ditindaklanjuti dan diterapkan juga di Bumi Bersujud.

“Kita banyak mendapatkan pengalaman dari pertemuan ini. Insyaallah ini menambah motivasi kita dalam penanganan Covid-19 di Tanah Bumbu,” ucap dr Zairullah usai pertemuan dengan Andi Harun.

Menurutnya, ada satu hal yang patut ditiru dari langkah konkrit yang dilakukan pemerintah kota Samarinda, yakni kekompakan semua jajarannya serta sinergitas bersama seluruh elemen bangsa dan masyarakat bahu membahu memerangi Covid-19.

“Seperti yang disampaikan beliau kekompakan. Harus ada garis yang jelas dari pimpinan. Satu komando untuk melaksanakannya,” pungkasnya.

Diketahui, kegiatan kunker dengan melibatkan seluruh SKPD ini diharapkan l Kabupaten Tanah Bumbu berhasil menurunkan level 3 hingga ke dasar PPKM sehingga kondisi daerah menjadi normal dan semua sektor bisa berjalan seperti sediakala. ***

Advertisements