Penulis : Redaksi

Kotabaru, lenterabanua.comJaga Keberagaman, Paman Yani Ingatkan Bahaya Hoaks

KEBERAGAMAN latar belakang serta pemanfaatan teknologi menjadi titik fokus yang disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan Muhammad Yani Helmi dalam kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Pembinaan Ideologi Pancasila, di SMA Negeri 1 Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru, Senin (8/8/2022).

Pelaksanaan yang diikuti oleh tenaga pengajar dan peserta didik ini menghadirkan narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, yakni Kasubbid Kelembagaan Partai Politik dan Fasilitasi Pemilu Harry Widhiyatmoko, serta Kapolsek Pulau Laut Barat, Ramli Aziz.

“Sosialisasi Wasbang kepada pelajar ini tentu sangat baik. Karena mereka masih muda-muda dan perlu diberikan pemahaman untuk menghargai perbedaan dan mencintai kebersamaan,” ujar Yani Helmi, yang akrab disapa Paman Yani ini.

Menurutnya, melalui kegiatan ini diharapkan dapat kembali menumbuhkan semangat persatuan dalam bingkai NKRI terlebih di Kalsel.

“Toleransi di daerah sini perlu untuk terus dipertahankan. Apalagi disini dekat sekali dengan perusahaan besar. Sehingga diharapkan saat memasuki dunia kerja mereka mampu menghargai perbedaan tersebut,” katanya.

Legislator yang akrab disapa Paman Yani ini juga memaparkan akan pentingnya untuk menjaga keragaman ini. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi informasi yang positif.

“Banyak sekali beredar berita bohong atau hoaks ditengah masyarakat. Sangat diharapkan anak muda ini mampu untuk menelusuri terlebih dahulu kebenaran berita tersebut sebelum menyebarkan atau menerimanya,” tegasnya.

Sementara itu, Kasubbid Kelembagaan Partai Politik dan Fasilitasi Pemilu Harry Widhiyatmoko, menyampaikan pentingnya menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa di Kalsel.

“Toleransi berbangsa di Kalsel harus terus dijaga,” ujarnya.

Sementara itu, potensi perpecahan diakui Kapolsek Pulau Laut Barat, Ramli Aziz, memang selalu ada. Namun selama bertugas di wilayah ini ujar Aziz, belum pernah menemui adanya konflik yang berarti.

“Toleransi masyarakat di sini sangat kuat. Terlebih dengan adanya perusahaan disini, maka masyarakat lebih banyak berfokus pada peningkatan perekonomian,” terangnya. [din]

Advertisements