“Program ini sudah sesuai dengan syariat agama,” tegasnya.
Karena itulah, ia mendukung dan mengapresiasi program ini jika benar-benar diwujudkan.
Suasana Haru Warnai Gerakan Cuci Kaki Ibu
Gema tradisi membasuh kaki ibu terus digalakkan. Nyaris selama ramadhan kegiatan dilangsungkan. Terutama daerah yang menjadi sasaran lokasi safari ramadan Bupati Tanah Bumbu.
Tak terkecuali di Desa Pematang Ulin, Kecamatan Karang Bintang. Isak tangis warnai gerakan cuci kaki ibu Kabupaten Tanah Bumbu, belum lama ini. Suasana haru itu disaksikan langsung Bupati Zairullah Azhar.
Bahkan di desa ini, seorang perempuan bernama Marsya Paradilla Maghfiroh terlihat menangis haru begitu memulai prosesi membasuh kaki ibunya, Suwarti. Tangisan putrinya membuat ibunya juga terbawa suasana. Ia turut menangis.
Teranyar, suasana haru juga menyelimuti anak-anak Desa Indraloka Jaya, Kecamatan Kuranji, Selasa (19/3/2024) kemarin.
Bulir-bulir air mata menetes jatuh ke pipi, begitu program membasuh kaki ibu digelar di desa itu. Tepatnya di Masjid Darul Mu’minin, lokasi yang disasar safari ramadhan Zairullah.
Tampak tradisi menarik perhatian warga setempat yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan ceramah agama oleh Ustaz Khairuddin.
Bupati Zairullah Azhar kembali menegaskan, program ini sebagai wujud ungkapan terima kasih anak-anak kepada orangtuanya. Simbol bakti mereka kepada orang tuanya agar meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
“Semoga anak-anak ibu yang mencuci kakinya kelak bisa menjadi orang-orang hebat, dan sukses berkat doa ibunya,” pungkas Zairullah.
Digalakkannya tradisi membasuh kaki ibu ini sendiri tak bisa dipisahkan dengan program Zairullah sebelumnya. Yakni Satu Desa Satu Mesjid (SDSM) yang lebih dulu telah populer dan mampu menjadi daya tarik.
Tujuannya sama, upaya pemerintah daerah melahirkan generasi muda cerdas berkarakter Akhlaqul Karimah. Mengingat mereka adalah aset bangsa yang akan menjadi penerus pemimpin masa depan. [kim]