Penulis : Redaksi

Prosesi dari tradisi ini juga berlangsung di sejumlah desa di wilayah lainnya di Kabupaten Tanah Bumbu. Dilaksanakan secara serentak dan bersamaan.

Untuk di Mesjid Darussa’adah Desa Makmur Mulia, tampak belasan bocah-bocah lelaki dan perempuan penuh tampak ikhlas membasuh kaki ibu-ibu mereka dengan air.

Terlihat wajah-wajah haru orang-orang yang melahirkan mereka yang terisak tangis mendapatkan perlakuan istimewa putra-putri mereka.

Bahkan Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar didampingi sejumlah Kepala SKPD dilingkup pemerintah kabupaten setempat turut terharu menyaksikan tanda bakti anak-anak ini.

Terlebih saat bocah-bocah tersebut memungut air suci bekas basuhan di kaki ibu mereka di dalam baskom dimasukkan ke gelas untuk diminum.

Suasana haru semakin menjadi, ketika mereka meminum air basuhan kaki ibunya. Kemudian mereka menciumi telapak kaki ibunya.

 

Menurut Zairullah Azhar, tradisi ini bertujuan agar putra-putri di Bumi Bersujud menjadi anak yang berbakti, mengabdi dan taat kepada orangtuanya, khususnya ibunya.

“Kelak tradisi ini dibangun di setiap desa, satu bulan sekali dilaksanakan oleh anak-anak,” ungkapnya.

Namun demikian ia menyadari program ini pasti akan mendapatkan pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat.

“Pasti ada yang setuju dan tidak. Pro kontra itu lumrah. Tapi saya akan menerimanya secara ikhlas,” ucapnya.

Tradisi ini sendiri diklaim Zairullah sebagai pengalaman yang membuatnya punya tanggung jawab sebagai pemimpin. “Agar anak cucu kita pada masa mendatang menjadi orang sukses dan hebat,” tandasnya.

Sementara seorang ulama Tanah Bumbu, Ustadz Hidayatullah merespon positif tradisi membasuh dan meminum air hasil cucian kaki ibu bagi anak-anak Tanah Bumbu ini.

Advertisements