Penulis : Redaksi

Martapura, lenterabanua.com – Banjir Kalsel tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Banua. Tapi juga banyak diwarnai cerita dramatis, saat upaya proses evakuasi korban terdampak oleh tim relawan.

Seperti kisah warga seorang warga desa Jati Baru, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar ini, Fitrie (38). Kondisinya tragis, ditengah bencana banjir yang melanda kampungnya. Tak hanya menahan rasa lapar selama 5 hari, ia juga harus ‘maharit’ sakit ditubuhnya akibat terluka.

Luka itu ia dapatkan, ketika terjatuh di rumahnya saat melakukan perbaikan lantai tambahan untuk meninggikan tempat tinggalnya. Namun peristiwa itu tidak diceritakan kepada keluarganya, meskipun ia harus mengalami luka pada bagian sekitar organ vitalnya.

Dalam kondisi sakit dan terluka, Fitrie justru terjebak di dalam rumahnya seorang diri, akibat banjir merendam, dan jembatan ambles memutus akses ke kampung halamannya.

Beruntung ada seorang teman korban yang mengetahui kondisinya, sehingga melaporkan masalah ini ke posko induk Jhonlin Rescue Team (JRT), di Pasar Papan Martapura, Kamis (21/1/2021). Ia minta bantuan evakuasi terhadap korban.

Laporan ini langsung direspon Jhonlin Rescue dengan menerjunkan relawan dan petugas medisnya ke kediaman korban.

“Rumah korban terjebak banjir akibat jembatan longsor dan harus menggunakan perahu sebagai sarana menjemput korban. Korban ternyata sudah 5 hari tidak bisa kemana-mana karena akses tadi,” kata Kayakat, Relawan Jhonlin Fire and Rescue Team.

Menurutnya, korban harus memendam sakit selama 5 hari tanpa diketahui keluarga.

Bersama paramedik JRT, kata Kayakat, relawan melakukan penanganan pertolongan pertama kepada korban dengan mengobati lukanya.

“Setelah dilakukan pengecekan, rekomendasi paramedis, korban harus segera dibawa ke rumah sakit agar dapat perawatan lebih intensif,” lanjutnya.

Pasalnya, lanjut Kayakat, luka korban hampir terjadi infeksi. Sehingga harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut ke Rumah Sakit.

“Evakuasi korban sangat dramatis karena harus menyeberangi jembatan longsor yang berarus cukup deras. Selain anggota JRT evakuasi juga melibatkan rekan ERT PT.PPA yang kebetulan berada didekat daerah tersebut,” imbuhnya.

Dijelaskannya, evakuasi menggunakan 2 unit perahu karet bermesin, menuju posko Induk JRT. Kemudian korban selanjutnya dirujuk RSUD Ratu Zaleha Martapura guna mendapatkan perawatan intensif.

Terpisah, Koordinator Relawan Jhonlin Rescue Team (JRT) Rully Rozano mengatakan, kehadiran mereka ditengah masyarakat terdampak banjir sebagai wujud keprihatinan dan kepedulian PT Jhonlin Grup.

“JRT terpanggil untuk terjun ke tengah korban terdampak, untuk meringankan beban mereka. Mengirimkan relawan dan para medis dalam membantu pemerintah daerah melakukan evakuasi warga, pengobatan pengungsi dan kebutuhan lainnya,” kata Rully.

Ia berharap, JRT bisa memberikan solusi dan kemudahan bagi semua korban terdampak, agar tidak menambah beban masyarakat.

Penulis Alhakim

Advertisements