Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel, Muhammad Yani Helmi, melakukan diskusi dengan Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, Rabu (15/12/2021).

Diskusi mereka mengangkat isu tindak lanjut program penanganan rehabilitasi mangrove sebagai bentuk antisipasi pencegahan banjir rob yang disebabkan pasang surut air laut.

Terlebih, kepeduliannya tersebut disampaikannya langsung dalam pertemuan singkatnya di depan gedung Mahligai Bersujud Kapet, Kecamatan Simpang Empat.

“Alhamdulillah, tadi saya bersama bupati tanbu melakukan diskusi terkait penanganan keadaan alam di Kalsel khususnya di tanbu sebagai langkah cepat mengantisipasi banjir rob yang disebabkan naiknya air laut,” ujar Yani Helmi usai menemui dr Zairullah.

Ia menilai, langkah ini patut segera diperjuangkan. Mengingat, selain program rehabilitasi hutan mangrove. Dirinya juga membahas dampak bencana yang terjadi akhir-akhir ini di Provinsi Kalsel.

“Iklim di Kalsel diprediksi hingga akhir tahun diakui ekstrem sampa hari ini. Begitu juga, air rob semakin tinggi, maka dari itu, penanganan ini harus ditangani,” ucap legislator yang akrab disapa Paman Yani ini.

Bahkan, dia menyampaikan, cuaca ekstrim di Kalsel harus diwaspadai khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu. Sebagai bentuk kesiapsiagaan, wakil rakyat peduli lingkungan itu menginginkan program rehabilitasi harus ditunaikan.

“Bersama dengan pemerintah pusat juga. Hal ini tentu tak hanya soal banjir, tetapi, kita harus mencari akar rumput permasalahannya bukan hanya pasca penanganan saja. Saya mengharapkan kualitas lingkungan hidup di wilayah Kalsel sesuai rencana,” tukasnya.

Kendati demikian, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten di Kalsel telah berhasil melakukan rehabilitasi di kawasan lahan di hutan kritis sebanyak 50 Hektare.

“Saya inginkan program ini selaras dengan pembicaraan kemarin terkait penanganan rehabilitasi lahan kritis untuk hutan mangrove di Tanbu. Insha Allah, dari hasil diskusi tadi Bupati ZA sangat mendukung,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Tanah Bumbu mendapatkan jatah lahan kritis untuk rehabilitasi hutan mangrove sedikitnya ada sekitar 600 Hektare (Ha) tersebar di Desa Sepunggur, Segumbang dan Kresik Putih yang berada di Kecamatan Batulicin dan Kusan Hilir. ***

Advertisements