Lukisan Sutarji, pemenang Lomba Lukis Mural yang di inisiasi Dinas Perkimtan Kabupaten Tanah Bumbu di Pantai Pagatan, Sabtu (26/3/2022).
Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Peserta dinding nomor 8, Sutarji, pelukis asal Kabupaten Tapin meraih juara 1 di ajang Lomba Mural di tembok Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu.
Lukisan muralnya yang mengusung konsep Kasih Sayang Manusia Dengan Alam mampu menghipnotis 5 dewan juri sehingga memberikan nilai tinggi dengan total angka sebanyak 455. Unggul 14 poin dari peraih peringkat kedua dengan nilai 441 yang diraih Mazri-Yulia Saputera.
Sutarji tidak pulang dengan tangan hampa usai menjadi juara lomba rangkaian memperingati Hari Jadi Kabupaten Tanah Bumbu XIX 2022 yang dihelat Disperkimtan setempat, Sabtu (26/3/2022) sore.
“Alhamdulillah saya bersyukur bisa menang. Tak sia-sia datang jauh-jauh dari Tapin. Kami berterimakasih kepada panitia pelaksana dan Bupati dr Zairullah Azhar,” ucapnya saat menerima hadiah.
Bupati Tanah Bumbu dr Zairullah Azhar, mengapresiasi jalannya lomba mural tersebut. Terlebih lagi, ada banyak peserta luar daerah yang ikut di lomba melukis tembok tersebut.
“Ini sangat luar biasa, saya sangat mengapresiasi para peserta yang datang untuk meriahkan acara ini. Karena ternyata banyak peserta luar daerah, kalau tidak salah ada yang dari Mojokerto dan Surabaya ya, luar biasa. Terimakasih atas partisipasinya,” katanya.
Lukisannya sangat indah dan ini menjadi keterampilan yang baik untuk menghiasi dinding agar tidak terlihat kumuh tetapi menjadi menarik untuk dilihat karena ada pesan didalamnya.
“Saya memberikan penghargaan setingi-tingginya kepada panitia Disperkimtan dan para peserta serta juri,” ujarnya.
Kadisperkimtan Tanah Bumbu, H Ansyari Firdaus, menyebutkan lomba menghias tembok ini diikuti sebanyak 23 pelukis. Sebagian besar dari luar daerah, baik kabupaten maupun provinsi.
“Kami bersyukur, kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkannjuara-juara uang hasilnya telah dinilai juri. Kedepan, kita akan adakan lomba ini lagi,” imbuhnya.
Dalam lomba mural ini sudah ditentukan aturan mainnya. Yakni kategori lomba gambar mural dwimatra (2 dimensi) dan Trimatra (3 dimensi).
“Peserta lomba individu per tim maksimal 3 orang. Waktu dibatasi 5 jam per mural,” lanjutnya.
Untuk tema yang diusung Seribu Warna, Seribu Keindahan Menuju Serambi Madinah, meliputi makna hubungan kasih sayang antar sesama manusia dan dengan alam. Baik hewan maupun tumbuhan.
“Paling penting mural wajib hasil original dan memiliki komponen objek gambar 80% dan tulisan imbauan 20%,” cetusnya.
Disamping itu mural tak boleh mengandung dan menyinggung SARA, isu, logo dan tokoh politik.
“Unsur penilaian maksimal originalitas 30 poin, kesesuaian tema 40 dan kedalaman ekspresi dalam penyampaian makna gambar 30 poin. Totalitas 100 poin,” pungkasnya. [alh]