Namun, untuk acara pembukaan Mappanre Ritasi E dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Jadi ke-20 Kabupaten Tanah Bumbu yang diperingati setiap 8 April.
“Itupun acara pembukaan pun digelar dengan nuansa Islami seperti zikiran, shalawatan, buka puasa bersama, sholat maghrib berjamaah, dan kegiatan religi lainnya.
Yakni yang mencerminkan implementasi Tanah Bumbu Bersujud menuju Serambi Madinah.
“Tanggal 8 April itu hanya pembukaan pesta pantai saja, sedangkan rangkaian acara hiburan, lomba, dan aktivitas dagang, expo dan lainnya digelar usai ramadhan,” tuturnya.
Sedangkan untuk acara puncak Mappanreritasie akan diserahkan kepada Lembaga Adat Ogi, karena memang kewenangannya. Untuk konsepnya akan ada perubahan.
“Berdasarkan arahan Bupati setidaknya acara tahunan ini mengikuti konsep gelaran Batulicin Festival (Batfest),” imbuhnya.
Kegiatan selama pesta pantai di isi dengan ceramah agama setiap malam jumat, expo/pameran, stand UMKM, kegiatan seni dan budaya, dan lomba-lomba.
“Bupati juga menginginkan dilokasi pesta pantai disediakan sedikitnya empat sampai lima mushola agar pengunjung bisa melaksanakan ibadah,” ucap lagi.
Hamal menambahkan, Bupati menginginkan agar pelaksanaan pesta pantai tidak ada penyembelihan ayam diatas laut. “Tetapi di isi dengan syukuran dengan doa dan setelah itu makan bersama di daratan,” tambahnya.
Pesta Adat Mappanre Ritasi E sendiri digelar sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. Agar menarik dikemas agar menjadi magnet ribuan wisatawan baik dalam maupun luar daerah tersebut juga di isi dengan kegiatan expo/pameran produk UMKM dan lainnya serta di isi berbagai kegiatan seni dan budaya.[*]