Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Rangkaian Event Gemilang Adat Maritim Pesta Laut di Pagatan beberapa hari kedepan resmi dimulai. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menargetkan Mappanre Ri Tasi-E tahun ini dikunjungi ratusan ribu orang.

Untuk mewujudkannya, panitia meramaikannya dengan menghadirkan artis-artis ibukota yang populer sehingga mampu menyedot minat masyarakat datang.

“Diantaranya artis ibukota yang akan menghibur pengunjung pesta laut di panggung Mappanre Ri Tasi-E adalah Armada Band, Ridho Rhoma, Ike Nurjanah, Salma Salsabil, Jihan Audy serta artis lainnya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Tanah Bumbu, H Syamsuddin, Rabu (17/4/2024).

Pesta bertabur bintang ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk menjadikan magnet Mappanre Ri Tasi-E 2024.

Menurut H Syamsuddin, opening ceremony dilaksanakan Sabtu 20 April depan. Dimulai dengan pembukaan pameran expo dan UMKM.

“Sejak itu seluruh rangkaian Mappanre Ri Tasi-E disemarakkan dengan beragam event. Dari tabligh Akbar Guru Udin Samarinda, panggung hiburan, pesta kuliner dan parade budaya, festival band banua dan lomba olahraga tradisional,” ucapnya.

 

Sedangkan dipuncak acara nanti ada parade kapal hias ke tengah laut mengiringi kapal sandro untuk melaksanakan ritual doa dan makan bersama. “Syukuran ditengah laut,” tuturnya.

Pihaknya optimistis selama rangkaian yang berlangsung hingga acara puncak 28 April mendatang, Mappanre Ri Tasi-E 2024 akan menjadi pusat kunjungan wisatawan.

Dengan kapasitas lokasi kegiatan diprediksi akan dihadiri dan disaksikan ratusan ribu orang dari berbagai daerah.

“Kami berharap masyarakat turut berpartisipasi dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan even tahunan ini,” tukasnya.

Pesta Laut Mappanre Ri Tasi-E sendiri merupakan tradisi turun temurun warga nelayan pesisir Pagatan Kusan Hilir. Tradisi ini sebagai wujud syukur mereka kepada Sang Pencipta atas limpahan sumber daya laut.

Dulu namanya Mappanritasi sebelum berubah menjadi Mappanre Ri Tasi-E, dengan menghilangkan ritual sakral melarung sesajen ke tengah laut oleh kepala adat atau Sandro. Kini ritualnya hanya makan-makan di laut diatas kapal nelayan. [alh]

Advertisements