Penulis : Redaksi

Pesona Budaya Maritim Mappanreritasi E di Laut Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu ini menawarkan keunikan sehingga layak menjadi kalender pariwisata nasional dengan harapan mampu menyedot minat wisatawan mancanegara.

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Sempat absen 2 tahun akibat diterpa badai Covid-19, Lembaga Adat Kabupaten Tanah Bumbu kembali menggelar pesta adat masyarakat nelayan pesisir setempat, Minggu (22/5/2022).

Namun Prosesi Mappanreritasi “E” kali ini agak berbeda, tak ada lagi ritual potong ayam dan larung makanan di laut.

“Kami, pemerintah daerah, sangat mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan Lembaga Adat Ogi dan jauh dari kesyirikan,” kata dr Zairullah.

Kegiatan pesta adat Mappanreritasi E ini adalah even tahun yang dilaksanakan di Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir. Pesta  merupakan budaya yang diwariskan nenek moyang.

“Bukan sekadar budaya tapi ada nilai-nilai yang diwariskan kepada anak cucu kita. Ini yang harus kita lestarikan dengan tetap menjaga budaya agar tak ada lagi berbau syirik,” ucapnya.

Pada even budaya maritim ini, tidak hanya melibatkan orang Bugis ,namun bersatu dengan beragam suku di Bumi Bersujud melalui penampilan keseniannya.

“Di sini kita ajak semua suku untuk bersatu karena  Bumi Bersujud ini milik kita bersama. Kita akan terus berjuang untuk kehidupan masyarakat Tanah Bumbu yang lebih baik,” tukasnya.

Sementara Ketua Lembaga Ade Ogi Pagatan, Fawahisah Mahabatan mengatakan pihaknya berani melaksanakan even pesona budaya maritim Mappanreritasi E karena Covid-19 sudah berangsur landai.

“Tanah Bumbu masuk level PPKM I sehingga diperbolehkan menggelar kegiatan massal,” ujarnya.

Dijelaskannya, agar tak mengurangi nilai budaya, tradisi parade ratusan kapal hias nelayan, pertunjukan  kesenian tarian adat berbagai suku dan pesta kuliner sejumlah etnis dipertahankan.

“Sehingga menambah nuansa khas tradisionalnya lebih dominan,” imbuhnya.

Ditambahkannya, selama kegiatan ini, juga banyak perputaran perekonomian masyarakat jelas meningkat yang digelar selama 40 hari. Bahkan kembali akan diperpanjang hingga 29 Mei mendatang untuk kegiatan hiburan.

“Tentunya, ini akan memberikan pemasukan bagi daerah dengan adanya even ini dan juga untuk mempromosikan wisata maritim di Kabupaten Tanah Bumbu,” pungkasnya.

Staf Ahli Gubernur Kalsel, Suparno, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di  kabupaten tanah bumbu. Ini merupakan even budaya maritim yang yang harus terus dilestarikan.

“Mudah-mudahan ini bisa masuk dalam kalender tahunan provinsi kalsel untuk menjaga kelestarian budaya maritim ini,” tandasnya.

Terpantau, puncak pelaksanaan pesta laut pesta adat di Laut Pagatan, terasa jauh sangat berbeda dan tahun ini lebih agamis.

Pasalnya, kegiatan ditengah laut, diatas kapal Hias oleh Sandro dan rombongan Bupati Tanbu, dr Zairullah Azhar, sudah jauh dari syirik.

Iring-ringan ratusan kapal hias mengiring kapal utama yang diikuti Bupati dan sandro dari Adat Bugis (Ade Ogi) Pagatan dengan membawa makanan Lapat dan Sokko Tumbu untuk dimakan bersama.

Kapal dikawal puluhan kapal dan dikawal Satpolairud Polres Tanah Bumbu, Lanal dan Basarnas.

Turut hadir dalam puncak Mappanreritasi E Sekretaris Daerah DR Ambo Sakka, Kajari I Wayan Wiradharma, Ketua DPRD H Supiansyah ZA, Dandim 1022 Rahmat Trianto, Kasat Binmas AKP H Opa Atim, Ketua MUi H Suhuful Amri, sejumlah pejabat dan instasi vertikal.

Rangkaian pesona budaya maritim Mappanreritasi “E” sendiri berlangsung selama 40 hari sejak 13 April lalu. Nyaris setiap hari kegiatan yang dipusatkan di objek wisata Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir ini digelar berbagai pertunjukan.

Dari kesenian tari, lomba permainan tradisional, pemilihan putra putri adat, pasar malam hingga hiburan rakyat. Diharapkan melalui even ini mampu menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini. [alh]

Advertisements