Banjarmasin, LENTERABANUA.COM – Ketua Galuh Borneo Kalimantan Selatan, Dian Wulandari menyebut Cagub Kalsel nomor urut 2, Denny Indrayana melayangkan surat terbuka ke Presiden RI, Joko Widodo sebagai tindakan lebay.
“Denny bertindak lebay mengirimkan surat terbuka ke Presiden. Anak kecil juga tahu kalau surat itu tidak akan diperhatikan. Dan Denny lebih tahu karena sebenarnya dia dulu saat sidang sengketa Pilpres 2019 di MK pernah menyebut Pak Jokowi sebagai presiden petahana telah sewenang-wenang mengerahkan aparat negara meski akhirnya tak terbukti,” sebut Dian Wulandari di Banjarmasin, Sabtu (15/5/2021).
diyakini Dian Wulandari, pernyataan Denny Indrayana menyebut bahwa sistem pemilu tidak berjalan merupakan hal yang janggal.
“Tentu janggal jika Denny menyebut sistem pemilu tidak berfungsi, sementara dia jelas-jelas telah diuntungkan oleh keputusan MK yang merupakan bagian dari sistem pemilu yang telah membatalkan kemenangan Paman Birin pada Pilkada Kalsel 9 Desember sehingga harus dilakukan PSU,” singgung Dian.
Lebih lagi, hal yang paling memalukan, serang Dian, terkait permohonan Denny kepada Presiden agar menurunkan aparat negara tadi.
“Dulu Denny di persidangan MK menuding Pak Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaan dengan melibatkan aparat negara. Sekarang kenapa dia justru meminta agar Presiden menurunkan aparat negara di PSU Kalsel,” heran Dian.
Sebabnya, sambung Dian, patut diduga dan dicurigai, Denny mengirim surat tersebut hanya bertujuan memperkuat opini yang dibangunnya di masyarakat bahwa telah terjadi kecurangan menjelang PSU.
“Lagi-lagi trik kotor yang diduga sedang dijalankan Denny di masa injury time dengan melibatkan Presiden di PSU Kalsel. Semoga saja surat terbuka itu tidak dipersiapkannya menjadi bahan gorengan untuk menuding Presiden telah melindungi politik uang. Atau jangan-jangan surat terbuka itu nantinya disiapkan jadi alat bukti jika Denny ternyata kalah dan menggugat lagi ke MK,” curiga dia.
Sebelumnya, ingat Dian, Denny Indrayana pernah menyebut Presiden Jokowi sewenang-wenang menggunakan kekuasaan karena mengerahkan aparat negara untuk membantu pemenangan pada Pilpres 2019.
“Sekarang sebagai calon gubernur Kalsel, Denny tanpa malu meminta tolong Presiden agar membantunya menurunkan aparat negara di PSU Pilkada Kalsel,” sindir dia.
Diketahui pada Jumat (7/5/2021), Denny Indrayana mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo mengadukan berbagai persoalan menjelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kalsel yang akan digelar 9 Juni 2021.
“Besar harapan kami, Bapak Presiden memberikan atensi dan mengabulkan permohonan kami, agar ada aparat negara yang mengawal PSU Pilgub Kalsel, supaya proses pembagian uang tidak dibiarkan terjadi dan menciderai proses demokrasi di Tanah Air kita,” isi surat terbuka Denny Indrayana.