Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Belasan wanita Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu keroyokan membuat kuliner tradisonal khas Bugis, Sokko Tumbu, Jumat (2/6/2023) yang bakal disajikan dalam puncak pesta adat Mappanre Ri Tasi’e, Minggu (4/6/2023) lusa.
Rencananya sebanyak seribu bungkus Sokko Tumbu dibagikan secara gratis kepada masyarakat saat penutupan Pesona Mappanre Ri Tasi’e tersebut.
Simak berikut proses pembuatannya! Kuliner tradisional khas Bugis, Sokko Tumbu ini berbahan utama beras ketan dan santan. Kemudian untuk pembungkusnya menggunakan daun pelepah pisang dan tali pengikat.
Menurut tokoh wanita Pagatan, Hj Darwati, cara pembuatan sederhana. Ketan yang sudah diaduk dengan santan dibentuk dengan ditumbuk satu persatu hingga berbentuk bulat.

“Proses masaknya butuh waktu yang cukup lama. Yakni kurang lebih 4 sampai 5 jam. Untuk merebus Sokko Tumbu diatas tungku harus memperhatikan perapian yang ideal,” ucap Hj Darwati, diamini belasan ibu-ibu lainnya.
Lazimnya masakan khas yang kerap disajikan keluarga kerajaan dimasa lampau itu dipasangkan dengan Nora. Hidangan yang terbuat dari gula merah atau aren, santan dan telur.
“Mencicipi dengan Nora, akan menambah legitnya Sokko Tumbu,” terangnya.
Untuk pelengkap kuliner ini cukup mudah dan prosesnya tak lama. Hanya sekitar 20 hingga 30 menit paling lama.

“Selain dengan Nora, Sokko Tumbu juga bisa dihidangkan bersama abon maupun masakan bumbu merah dengan lauk ikan, ayam maupun daging sapi,” tuturnya.
Dijelaskan, dimasa lalu Sokko Tumbu menjadi hidangan wajib keluarga kerajaan. Seiring waktu kerap disajikan sebagai menu khusus lebaran, hajatan maupun buat acara pesta adat seperti Mappanre Ri Tasi’e.
“Dalam momentum event akbar pesta pantai Mappanre Ri Tasi’e tahun ini bakal disiapkan 1.000 bungkus. Dipasangkan dengan Nora. Dibagikan gratis untuk masyarakat,” pungkasnya.
Selain dibagikan kepada masyarakat luas dan pengunjung, Sokko Tumbu ini juga menjadi menu khusus saat acara puncak makan-makan di laut. Dihidangkan di dalam puluhan kapal hias milik nelayan. [kim]
