Penulis : Redaksi

Banjarmasin, lenterabanua.com – Selebaran gelap berisi fitnah terhadap calon gubernur bertebaran di wilayah kelurahan Pemurus Dalam, kecamatan Banjarmasin Selatan. Diduga selebaran itu ditebar Jumat (4/6/2021) dinihari, oleh oknum tak bertanggung jawab.

Isi selebaran adalah tudingan adanya proyek fiktif penataan dan pembangunan makam Syekh M Arsyad Al Banjari atau Datu Kelampayan di masa pemerintahan Paman Birin senilai Rp 80 miliar.

“Sampai hari ini nang dimana pian tata bangunannya Paman?” begitu salah satu bunyi tudingan dalam selebaran.

Selebaran ditebar di masjid dan jalanan agar ditemukan masyarakat yang berangkat dan pulang berjamaah subuh. Tak hanya itu, selebaran ternyata juga ditebar di masjid menjelang sholat Jumat terakhir menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 9 Juni atau Rabu mendatang.

Temuan selebaran fitnah ini memantik reaksi Ulama Kalsel Habib Fathurrahman Bahasyim. Ia mengutuk keras selebaran berisi fitnah terhadap Paman Birin tersebut.

“Ulun menyayangkan cara-cara memalukan, barbar dan keji itu. Selebaran itu saya sebut fitnah karena tuduhannya tidak berdasar,” kata Habib Fathurrahman Bahasyim, pimpinan Majelis Taklim Al Mahabbah Banjarmasin.

Menurut Habib Fathur, jika pelaku penebar fitnah memilki bukti dan data kuat, seharusnya melayangkan laporan ke pihak berwenang seperti kepolisian, kejaksaan atau KPK.

“Kenapa harus melakukan pembunuhan karakter paslon pesaing? Tidak perlu dengan menyebarkan selebaran yang justru memunculkan kegaduhan politik di Banua. Itu yang sangat saya sayangkan,” tegasnya.

Disebutkannya, manuver menebar fitnah justru bakal membuat simpati masyarakat kepada paslon pelaku semakin hilang, karena isi selebaran sangat bertentangan dengan adab masyarakat Banua yang sangat menjunjung tinggi kesopanan.

“Kita lihat saja nanti. Insya Allah bakal merugikan buat paslon pelaku fitnah karena isi selebaran itu cukup keji,” tambah Habib Fathur. ***

Advertisements