Sementara di darat rangkaian puncak Mappanre Ri Tasi’e juga tak kalah serunya. Diatas panggung megah berbagai pertunjukan budaya disuguhkan.
Ribuan pasang mata pengunjung tak sedetik pun berkedip. Tak ingin melewatkan pagelaran atraksi-atraksi seni tarian kolosal dan budaya etnik sejumlah etnis. Sungguh spektakuler!
Para tamu VIP bahkan tampak kagum menyaksikan kolaborasi budaya yang harmonis ini. Mereka pejabat dari Pemprov Kalsel, petinggi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Forkopimda, Anggota DPRD Kabupaten, pengurus Lembaga Adat Ade Ogie dan tokoh masyarakat.
Dipenghujung rangkaian, Pesona Budaya Maritim Pesta Laut Mappanre Ri Tasi’e ini menyajikan festival kuliner tradisonal khas 21 suku dan etnis yang bermukim di Tanah Bumbu.
“Seperti masakan khas Banjar, Dayak, Bugis, Jawa, Batak, Sulawesi, Bali, Madura serta khas suku lainnya,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tanah Bumbu, H Syamsuddin.
Dikatakannya, masyarakat bisa mencicipi secara gratis. Dan tampak mereka menikmati beragam menu lezat ini dengan begitu senang.
Suasana meriah ini menutup seluruh rangkaian Mappanre Ri Tasi’e yang berlangsung selama 10 hari. Namun untuk Pameran dan Expo UMKM serta hiburan rakyat tetap dilanjutkan hingga 1 Mei 2024.
Ribuan pengunjung dan masyarakat mengaku puas dengan seluruh rangkaian Pesta Pantai kali ini. Mereka berharap tahun depan tradisi adat ini kembali digelar dan terus dilestarikan hingga menjadi event pariwisata.
Event bertajuk Pesona Budaya Maritim tahun ini mengusung tema “Nelayan Berkah, Ikan Melimpah, Tanah Bumbu Serambi Madinah.” [alhakim]