Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Perhatian serius terhadap desa-desa terisolir dan tertinggal di kabupaten Tanah Bumbu selalu menjadi prioritas. Baik program pembangunan maupun pemberdayaan masyarakatnya. Tak terkecuali desa Dadap Kusan Raya, kecamatan Teluk Kepayang.
“Dinas PMD optimis desa itu akan berkembang dengan masuknya program kabupaten dan nasional,” ungkap Plt Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Tanah Bumbu, Samsir, belum lama tadi.
Menurutnya, desa Dadap Kusan Raya, dan 2 desa sekitarnya, merupakan desa induk yang sudah ada sebelum terbentuknya kabupaten/ sehingga meski jumlah penduduknya masih minim pasti akan tetap dipertahankan.
“Desa ini menjadi prioritas pembangunan, terlebih statusnya sebagai desa terisolir dan tertinggal,” jelasnya.
Samsir optimis desa ini akan berkembang secara bertahap melalui berbagai program peningkatan infrastruktur, fasilitas umum, layanan kesehatan hingga pembukaan akses pendidikan.
“Karena indikator ini menjadi penilaian dalam mengubah status dari desa tertinggal,” lanjutnya.
Diterangkannya, saat ini Dadap Kusan Raya mendapatkan dana desa, Rp 775 juta lebih untuk dikelola pemerintah desanya. Namun alokasi anggaran itu dinilai belum cukup dalam upaya mendongkrak kemajuan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Sehingga dibutuhkan sinergitas sejumlah SKPD terkait di kabupaten Tanah Bumbu,” tandasnya.
Tapi Samsir meyakini, wacana pembangunan Bendungan Kusan yang digaungkan bupati Zairullah Azhar, akan memberikan dampak peningkatan perekonomian bagi desa terdekat.
“Tak hanya Dadap Kusan Raya. Tapi desa-desa sekitarnya seperti Temunih dan Batu Bulan juga terdampak positif. Saya optimis ketiga desa tertinggal ini akan berkembang,” tambahnya.
Apalagi, sambungnya lagi, adanya usulan di desa ini menjadi lokasi transmigrasi, diharapkan menumbuhkan geliat ekonomi yang dinamis. Sehingga berpeluang menjadikan desa mandiri.
“Sinergitas warga peserta transmigrasi dengan SDM yang bagus akan menciptakan multiplayer effect,” pungkasnya.
Sementara Kepala Desa Dadap Kusan Raya, Zulkarnain mengaku di wilayahnya memiliki beragam potensi. Selain perkebunan, pertanian juga sudah ditemukan beberapa tempat wisata air terjun.
“Hanya butuh diberikan pelatihan bagi SDM-nya agar bisa dikelola secara profesional,” katanya.
Sebelumnya kades juga menyebutkan, pihaknya sedang menggagas program relokasi bagi warganya yang bermukim di luar wilayah, untuk kumpul di permukiman baru dengan disediakan rumah yang layak.
“Kita juga mengusulkan desanya masuk program transmigrasi, baik lokal maupun nusantara minimal dengan jumlah 500 KK,” jelasnya.
Alasannya luas wilayah yang dimiliki desa tak sebanding dengan jumlah penduduk. Selain itu akan menambah ramai dengan bertambahnya penduduk, sehingga membangkitkan geliat ekonomi. ***