Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menyatakan kondisi perkembangan Covid-19 di Bumi Bersujud perlu diwaspadai. Dalam 2 bulan terakhir angka terkonfirmasi virus corona meningkat signifikan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, Setia Budi disela pemantauan pelaksanaan vaksinasi massal di Kantor Kejaksaan Negeri setempat, Kamis (15/7/2021).

Menurut Budi, indikator peningkatan penyebaran dilihat dari grafik harian selama Juni dan Juli.

“Misalnya sejak Selasa hingga Kamis hari ini angka terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat signifikan. Selasa terdata 37 orang, Rabu 22 dan Kamis kembali 37 lagi warga terpapar virus corona,” jelasnya.

Menyikapi persoalan ini, pihaknya terus melakukan upaya penekanan angka penyebaran penularan. Diantaranya dengan melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Skala Mikro di desa-desa.

“Kami juga gencar melakukan penegakan, sosialisasi dan edukasi disiplin prokes kepada masyarakat,” lanjutnya.

Selain itu, tambahnya, kemudian rutin melaksanakan vaksinasi massal. Baik dilaksanakan pemkab sendiri melalui tenaga kesehatan, maupun dengan kerjasama dengan institusi vertikal lainnya.

“Tapi status kabupaten tanah bumbu masih masuk zona orange. Namun tetap patut diwaspadai,” tegasnya.

Sementara sejumlah masyarakat Tanah Bumbu mengaku khawatir dengan perkembangan kasus Covid-19 belakangan ini. Mereka terpaksa harus mengikuti anjuran pemerintah dengan menjalankan segala instruksi, termasuk vaksinasi.

“Meski saya merasa sehat, agar terhindar Covid-19 harus tetap menjalani vaksin. Kebetulan ada vasinasi gratis, ya dimanfaatkan,” ucap Dwi, usai vaksinasi di Kantor Kejari Tanah Bumbu.

Dia mengaku banyak manfaat yang bisa diperoleh dari vaksin, selain tidak sakit juga baik untuk kesehatan dan membantu untuk meningkatkan imun agar terhindar dari Covid-19.

“Alhamdulillah, apalagi saya mendengar kabar vaksin dibutuhkan untuk segala urusan nanti, jadi selain banyak manfaat buat tubuh kita juga membantu pemerintah untuk perangi covid,” imbuhnya.

Sementara Aisyah Takia, santriwati disalah satu pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat, kebetulan pulang kampung ke Tanah Bumbu juga harus ikut vaksinasi. Alasannya persiapan kembali ke pondok, ia mempersiapkan sertifikat vaksin, khawatir dibutuhkan nantinya.

“Meski takut disuntik, saya harus vaksin. Takutnya nanti diperlukan saat kembali mondok ke Bandung,” ucapnya sembari menahan rasa nyeri usai divaksin.

Keduanya berharap, dengan vaksinasi bisa terhindar dari penularan covid-19, dan menghimbau masyarakat luas untuk tidak takut divaksin untuk memutus mata rantai meluasnya virus corona. ***

Advertisements