Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Guna menunjang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), Pemkab Tanah Bumbu gencar melaksanakan vaksinasi bagi anak didik sekolah dasar usia 6-11 tahun. Salah satunya di SDN 8 Kampung Baru, Kecamatan Simpang Empat, Sabtu (22/1/2022).

Sebanyak 420 murid Sekolah Dasar Negeri 8 Kampung Baru sangat antusias menerima suntik vaksin dosis pertama secara sukarela. Tanpa ada paksaan dan tekanan mereka mengantri untuk mendapatkan giliran vaksinasi dari petugas vaksinator Puskesmas Simpang Empat.

Tampak satu per satu jarum suntik berisi cairan vaksin jenis sinovac dimasukkan ke lengan sebelah kiri anak-anak SD kelas 1 hingga kelas 6 tersebut. Meski ada beberapa murid yang menangis dan ragu-ragu bukan karena tak mau divaksin.

Tapi rata-rata dari mereka takut dengan jarum suntik. Namun saat diedukasi dan diberikan semangat oleh petugas serta orangtuanya yang mendampingi. Bocah-bocah lugu dan ikhlas ini akhirnya tidak menolak saat divaksin.

Sebagian besar mereka mengaku tak sakit ketika jarum suntik dimasukkan ke kulit mereka.

“Tidak sakit. Tadi hanya terasa kayak digigit semut,” ungkap Muhammad Nazharie, murid kelas 5 di sekolah tersebut.

Ia sengaja ikut vaksin bukan karena permintaan orang tua. Tapi kemauannya sendiri. Alasannya banyak temannya yang juga disuntik.

“Soalnya banyak kawan sekelas yang juga mau divaksin. Saya harus juga mau disuntik,” tegasnya.

Hak senada diungkapkan temannya, Muhammad Ridho. Sama halnya ia juga mengaku tak merasakan sakit setelah disuntik. Bahkan Ridho siap melanjutkan vaksinasi dosis kedua nantinya.

“Siap nanti untuk vaksin lagi kedua kalinya,” tukasnya.

Dan mereka juga senang karena optimis melalui vaksinasi akan memberikan kesehatan dan bisa terbebas dari Covid-19.

Sementara Kepala SDN 8 Kampung Baru, Heri Sulistyo mengatakan dari 600 murid di sekolahnya, 70 persen diantaranya mengikuti vaksinasi dosis pertama ini.

“Sisanya 30 persen diantaranya belum bersedia divaksin dengan beragam alasan,” paparnya.

Meski demikian, pihaknya akan berusaha memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya vaksinasi bagi mereka yang belum bersedia.

“Walaupun baru 70 persen yang menjalani vaksinasi, kegiatan PTM tetap dilaksanakan. Tidak ada kebijakan penyekatan murid yang sudah atau belum vaksinasi,” jelasnya.

Pihaknya hanya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, selama proses pembelajaran berlangsung. ***

Advertisements