Anggota DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi saat reses di Desa Rampa, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru belum lama tadi.
Kotabaru, lenterabanua.com – Sebagai bentuk empati kepada masyarakat Desa Rampa, Pulau Laut Utara, Kotabaru yang menjadi korban musibah kebakaran pekan lalu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi, akan menyumbangkan satu unit alat pemadam kebakaran.
Inisiasi ini menyusul keprihatinan dirinya yang sekaligus perhatian kepada korban pasca tragedi kebakaran, pekan lalu. Terlebih saat berlangsungnya kegiatan reses menjaring aspirasi di lokasi sekitar kejadian.
“Saya tentu turut prihatin atas kejadian ini dan semoga dari musibah ini keluarga terkena musibah diberikan ketabahan serta kesabaran meski tidak memakan korban jiwa,” ungkap Wakil Ketua dari Fraksi Partai Golkar di DPRD Provinsi Kalsel, belum lama tadi.
Bahkan di lokasi kejadian, dia juga sempat melihat minimnya peralatan selang milik barisan pemadam (PMK) dikarenakan lokasi menuju titik kebakaran cukup sulit dijangkau oleh kendaraan roda tiga dan empat akibat sempitnya ruas jalan tersebut.
“Yang jelas ini menjadi perhatian kami di DPRD Provinsi Kalsel dan dalam waktu dekat kami akan menerima proposal pengajuan bantuan ini apa yang menjadi aspirasi mereka sebagai wujud nyata kepedulian yang setidaknya dapat membantu dan mengantisipasi kejadian tersebut,” paparnya.
Meski hanya menghanguskan dua unit rumah, namun legislator yang akrab disapa Paman Yani itu, tidak ingin mengulang lagi kengerian sama seperti 29 tahun silam, membumi hanguskan hampir puluhan ribu bangunan di Kotabaru.
“Adalah barang kali alat pemadam kebakaran yang proposional untuk membantu memadamkan secara sigap sehingga mampu ditanggulangi dengan cepat,” ucapnya.
Menekan terjadinya itu, ia mengingatkan agar setiap pemilik rumah selalu memperhatikan tempat tinggalnya sebelum bepergian supaya trauma yang sempat dialami puluhan ribu warga Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, tak terulang.
“Saya menghimbau agar masyarakat juga turut bekerjasama dan membantu agar kenyamanan tercipta. Selain itu, dengan adanya unit alat pemadam kebakaran tadi tidak harus lagi menyulitkan BPK dari luar, cukup di desa ini dan dapat difungsikan sebagaimana mestinya,” imbaunya.
Sementara itu, perwakilan dari Pemerintahan Desa (Pemdes) Rampa, Fatmawati, menyebutkan, kebakaran yang terjadi di desanya itu diakuinya cukup memberikan dampak trauma berat terhadap masyarakat mengingat 29 tahun silam sempat terjadi kebakaran massal di desa ini.
“Banyak, hampir puluhan ribu rumah pernah terbakar. Jadi, kami berharap apabila bantuan ini diberikan kami sangat bersyukur sekali selain alat pemadam selangnya pun juga bisa mendapatkan ukurang cukup panjang. Mengingat, akses dan lokasi dari desa ini sangat luas tapi sempit,” terangnya.
Dilokasi yang sama, tokoh masyarakat Desa Rampa, Mustamar mengaku bersyukur dan mengucapkan terima kasih apabila alat pemadam yang akan diberikan dapat direalisasikan kepada desanya.
“Kalau bisa secepatnya alat pemadam ini kami dapatkan agar dapat menjaga ketentraman desa dari musibah kebakaran,” katanya.
Sekedar diketahui kembali, pada tahun 1993 tepat 27 Juni 1993 silam kebakaran hebat juga pernah melanda Kabupaten Kotabaru. Sedikitnya ribuan bangunan seperti pertokoan, rumah warga hingga tempat ibadah diketahui hangus terbakar. [dni]