Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Kegiatan pertambangan Perusahaan Pemiliki Izin Usaha Pertambangan Umum maupun Khusus (Pengganti Izin PKP2B) memiliki beberapa kriteria aspek penting yang harus diketahui bersama.

Hal ini yang menjadi dasar dalam pelaksanaan konsep Good Mining Practice (GMP), tanpa terkecuali PT Arutmin Indonesia Site Satui.

Sejumlah kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan tersebut selain harus memiliki izin operasi yang dikeluarkan oleh Kementrian ESDM.

Kemudian juga wajib memiliki kebijakan yang komprehensif dan menyasar ke semua elemen tanpa terkecuali masyarakat yang berada di dekat area pertambangan.

Namun beberapa dampak dari kegiatan pertambangan masih terdapat beberapa mitigasi aspek yang berpotensi dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan. Terutama diluar aktivitas pertambangan yang umumnya melibatkan masyarakat.

Void atau lubang tambang yang diabaikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu tanpa memperhatikan aspek keselamatan adalah contoh kurang baik dalam penerapan GMP.

Sebagai perusahaan pertambangan komersil yang memegang teguh prinsip tersebut PT Arutmin Indonesia Site Satui dan mitra kerja PT Pamapersada Nusantara Distrik ARIA berkomitmen.

Yakni selalu berupaya mengendalikan aspek-aspek keselamatan yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Satui Kabupaten Tanam Bumbu.

Sosialisasi digelar CSR dan SHE PAMA Distrik ARIA terkait bahaya aktivitas di dekat lubang tambang merupakan salah satu tindakan preventif yang dapat mengurangi potensi terjadinya kecelakaan tambang yang melibatkan masyarakat.

Kegiatan ini diprakarsai PT Arutmin Indonesia Site Satui dengan konsep road show atau keliling ke beberapa lembaga/instansi pendidikan seperti sekolah dasar sampai menengah atas.

Seperti yang digelar di MA Hidayatullah Desa Sungai Danau, Kamis (18/1/2024) lalu. Sasaran peserta yang hadir yaitu siswa-siswi MA yang dikategorikan sebagai usia remaja.

Kegiatan yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut terbagi menjadi beberapa sesi yaitu, pemaparan materi, diskusi dan fungame.

Animo positif dari kegiatan tersebut tampak jelas ketika kegiatan sesi diskusi dan fun game berlangsung, lebih dari 4 siswa yang bertanya dari 50 siswa-siswi yang hadir.

Hal ini tentunya disambut baik pimpinan sekolah sebagai upaya konkrit perusahaan dalam memberikan pemahaman terkait bahaya yang ditimbulkan akibat kegiatan didekat lubang tambang seperti (mandi, berenang, memancing).

“Dengan tingginya angka kecelakaan atau insiden non operational yang banyak terjadi di dekat lubang tambang (tenggelam) maka kegiatan sosialisasi seperti ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan,” kata SHE Section Head PAMA Distrik ARIA, Daroji.

Ia berharap ke depan sasaran penerima program tidak hanya instansi/lembaga pendidikan seperti sekolah. “Tapi bisa menyasar ke desa-desa terdekat dengan dihadiri oleh stakeholder terkait,” pungkasnya. *

Advertisements