Penulis : Redaksi

Banjarmasin, LENTERABANUA.COM – Tokoh Masyarakat Kelayan Timur Kecamatan Banjarmasin Selatan, Zaenal Husni memastikan tidak ada aksi penculikan maupun pemukulan terhadap dua oknum yang diduga orang suruhan tim sukses Cagub Kalsel nomor urut 2 Denny Indrayana, pelaku pemasang stiker berisi tulisan ambil duitnya jangan cucuk urangnya dirumah warga setempat.

“Tidak ada itu pemukulan dan penculikan seperti yang tersebar di media sosial. Mereka justru diberi makan, dikasih rokok, dan dibekali uang masing-masing 100 ribu buat pulang,” terang Zaenal Husni, Selasa (25/5/2021).

Disesalkan dia, pengakuan dari dua oknum bayaran asal Pelaihari Kabupaten Tanah Laut pemasang stiker dengan dalih sosialisasi kampanye gerakan anti politik uang, dipelintir seolah-olah mereka diculik dan dipukuli oleh preman, padahal tidak seperti itu kejadiannya.

“Pengakuan dua oknum tersebut mereka dikejar target memasang ribuan stiker ke rumah warga karena sudah terima Rp 1 juta dan uang harian Rp 125 ribu,” beber Zaenal Husni.

Dijelaskan Zaenal Husni, pertama yang masyarakat harus ketahui, ada empat oknum pelaku pemasang stiker tersebut. Dua oknum yang saya ajak ke rumah. Mereka warga asal Pelaihari dan mereka suruhan Haji Agus Kukang yang juga warga Pelaihari. Saya tanya, Haji Agus itu siapa  dan pengakuan mereka Tim Suksesnya Cagub Kalsel Denny Indrayana. Mereka juga mengaku nekat menerima perintah Haji Agus lantaran terlanjur terima uang,” jelas Zaenal Husni.

Perihal lainnya, berkaitan soal “drama” pengakuan penculikan dan pemukulan oknum bayaran tim Sukses Denny Indrayana, terang Zaenal Husni, masuk wilayah serta menempel stiker berisi tulisan ambil uangnya jangan cucuk orangnya, dilakukan tanpa seizin RT atau kepala lingkungan setempat, lebih tepatnya ilegal.

“Jadi harap dimaklumi kalau ada warga kami yang marah karena mereka orang luar sembarangan tempal-tempel stiker di rumah warga. Jadi tolong jangan sebut warga kami preman. Apalagi bunyi stiker yang mereka tempel menyuruh warga ambil uang. Maaf warga kami antusias mencoblos bukan karena uang seperti tudingan melecehkan warga daribDenny Indrayana,” kesal dia.

Lebih lagi, sambung dia, saat terjadi keributan dan warga menginterogasi empat oknum bayaran tersebut, Zaenal Husni berupaya mendinginkan suasana dengan mengajak mereka ke rumahnya. Sayangnya hanya dua yang ikut, sementara dua lainnya pergi.

Saat ditanyai, salah satu oknum pemasang stiker secara ilegal dirumah warga setempat, mengaku terpaksa menerima order dari Tim Sukses Denny Indrayana karena tidak memiliki pekerjaan atau hidup menganggur.

“Maafkan ulun (saya) pak haji. Ulun bebaya (saya cuma) tamatan SMP dan kadada begawi (tidak memiliki pekerjaan),” ujar Zaenal Husni mengulang ucapan oknum pemasang stiker tersebut.

Zaenal Husni mengaku heran mendengar pengakuan oknum pemasang sriker dirumah warga secara ilegal tersebut ternyata dibayar oleh Tim Denny Indrayana.

“Denny tuding masyarakat Banjarmasin memilih karena uang atau politik uang. Buktinya, sekarang ternyata Denny justru bayar orang untuk menempel stiker demi kepentingan politiknya. Itu termasuk politik uang atau bukan,” heran dia.

Advertisements