Penulis : Redaksi

“Desain mesjid apung ini bukan dari internasional akan tetapi khusus dari PT BIB sendiri yang kita ramu apa menjadi konsen pertimbangan kekuatan lambang Tanah Bumbu,” bebernya.

Dijelaskannya, apabila dilihat layarnya keatas sebagai menara atau kubahnya yang merupakan gambaran lambang dari Kabupaten Tanah Bumbu.

“Pembangunan mesjid apung ini kami mengundang kontraktor nasional yakni PT Lintech Duta Pratama yang berpengalaman baik untuk tahap pertama maupun ditahap kedua kali ini,” tandasnya.

Sehingga bangunan mesjid apung ini dapat berdiri dengan konstruksi bangunan kokoh. “Pembangunan mesjid apung ini akan selesai akhir 2023 mendatang,” pungkasnya.

Terpisah, Manager PT Lintech Duta Pratama, Wahyu Wijaya, mengatakan, pembanguan tahap pertama Mesjid Apung Ziyadatul Abrar menelan biaya sebesar Rp11 milyar.

“Dan pengerjaan tahap kedua ini biaya sebesar Rp19 milyar, sehingga total keseluruhan di perkirakan Rp30 hingga Rp40 milyar,” paparnya.

Peresmian pembangunan Mesjid Apung Ziyadatul Abrar dan penetapan arah kiblat turut dihadiri Kepala SKPD, Camat Kusan Hilir, Ketua MUI, Kepala Desa Sungai Lembu dan tokoh masyarakat. [kim]

Advertisements