Penulis : Redaksi

Menurutnya, semua ini dilakukan untuk kemaslahatan masyarakat di Tanah Bumbu, sesuai moto kabupaten, yakni Bersujud.

“Bersih, Syukur, Jujur dan Damai. Sehingga membawa Tanah Bumbu menuju Serambi Madinah seperti apa yang kita cita-citakan bersama,” terangnya.

Senior Manager Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT BIB, Dindin Makinudin menyebutkan, proses pembangunan tahap pertama berupa pemancangan dan pemasangan lantai dasar sudah selesai.

“Dan kami beri jarak waktu dengan pengerjaan tahap kedua,” jelasnya.

Hal tersebut, menurutnya, agar memberikan kekuatan maksimal pada struktur bawah serta secara administratif ada waktu untuk proses tender ulang bagi kontraktor pelaksana pembangunan.

“Sedangkan untuk tahap kedua pembangunan bagian konstruksi atas dengan mengundang para kontraktor lokal dan nasional yang berpengalaman untuk pengerjaannya,” tuturnya.

Oleh sebab itu, pihaknya perlu melakukan revisi kembali terkait penganggaran yang semula berkisar Rp30 milyar. “Hasil revisi menjadi Rp 40 milyar seiring dengan adanya perubahan harga material bangunan,” tukas Dindin Makinudin.

Sementara Chief Operasional Officer PT BIB, Raden Utoro menambahkan, mesjid apung ini merupakan yang keempat di Indonesia dan satu-satunya di Kalimantan Selatan.

Advertisements