Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Air terjun Mandin Sayak di Desa Tamunih, Kecamatan Teluk Kepayang, Kabupaten Tanah Bumbu, menggoda Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata setempat.

Pasalnya keindahannya yang luar biasa dan air terjun seperti tangga, menggugah instansi ini untuk mengeksplornya. Yakni melakukan peninjauan ke objek wisata tersembunyi ini.

Objek wisata yang satu ini masih sulit terjamah oleh masyarakat maupun wisatawan yang ingin menikmati keindahan Mandin Sayak.

Dipenelusuran wisata Bumi Bersujud ini, Dinas Budporapar setempat menggandeng beberapa SKPD terkait. Bahkan juga berkolaborasi dengan Komunitas Pecinta Alam (KPA) Ulin yang di Ketuai Agus Riyanto.

Serta Content Creator Lokal dengan nama beken Explore Tanah Bumbu yang sudah menjadi kiblat para pecinta alam di akun media sosial Instagram dengan memiliki 13,4 ribu pengikut.

Di kawasan air terjun Mandin Sayak sendiri berada di kawasan hutan lindung dan masih sangat alami. Jarak tempuh kurang lebih 74 km dengan kondisi jalan beraspal dari Ibukota Tanah Bumbu.

Perjalanan aspal hingga jalan berbatu sejauh kurang lebih 6 km dan berjalan kaki sejauh kurang lebih 4 km. Hingga secara keseluruhan untuk ke lokasi Air Terjun Mandin Sayak di tempuh dengan waktu selama 2 jam dengan cuaca normal.

Namun jika terjadi hujan dapat di tempuh selama 3 jam atau lebih. Sedangkan jika menggunakan roda dua dapat di tempuh dengan waktu selama 30 menit.

Hanya saja akses tersebut masih belum bisa di lakukan jika tidak menggunakan motor jenis Trail atau jenis motor yang di buat khusus untuk membantu dalam melibas medan off-road atau kondisi jalan yang terjal.

Kondisi air terjun sendiri masih sangat asri. Dengan melewati beberapa jalur sungai serta memiliki lebar 17 meter yang berbentuk seperti anak tangga.Yakni kurang lebih ada sebanyak 11 anak tangga dengan tinggi 15 meter.

Ketua KPA Ulin, Agus Riyanto mengatakan kegiatan susur lokasi air terjun Mandin Sayak di gelar Sabtu-Minggu (15-16 Juli 2023).

“Berangkat Sabtu pagi kemudian melanjutkan perjalanan kedalam hutan sekitar pukul 15.00 Wita sore dengan cuaca yang kurang bagus sehingga mengakibatkan kemunduran waktu dari target awal,” jelasnya.

Kegiatan ini juga mendapat respon positif dari para komunitas, khususnya pecinta alam di Tanah Bumbu.

Mengingat kegiatan semacam ini bisa membuka minat masyarakat untuk turut menyaksikan langsung bagaimana keasrian dan keindahan air terjun Mandin Sayak. Hanya saja saat ini masih terkendala dari segi akses jalan.

“Aksesnya sudah ada, tapi untuk roda dua maupun roda empat sangat sulit dan juga dari segi internet belum masuk ke lokasi tersebut sehingga komunikasi juga susah,” tambahnya.

Kepala Dinas Budporapar Tanah Bumbu, H Syamsudin melalui Kabid Daya Tarik dan Destinasi Wisata Ari Herlianto menambahkan jika antusias para peserta yang ikut kegiatan ini sudah luar biasa.

“Target awal 75 orang, ternyata diluar dugaan yang mendaftar sebanyak 100 orang lebih,” ungkap Ari Herlianto yang turut serta ikut ke lokasi Mandin Sayak.

Bahkan ada yang dari Perusahaan di bawah naungan Jhonlin Group sebanyak 6 orang yang menyusul ke lokasi tersebut.

Mereka berangkat sejak pukul 18.00 wita dan tiba di lokasi perkemahan pada pukul 23.00 wita,” terang Ari, Selasa (18/7/2023).

Ari mengatakan pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah kedepannya adalah agar bisa meningkatkan kualitas destinasi wisata ini dari segi akses jalan dan juga internet.

Serta memudahkan para wisatawan yang ingin melihat langsung destinasi wisata air terjun Mandin Sayak. Sehingga bisa menjadi destinasi wisata yang bisa di kenal luas hingga Nasional.

Ia juga berharap objek wisata lain yang letaknya juga tak jauh dari Mandin Sayak pun bisa segera terealisasi. “Mengingat potensi wisata alam Tanbu sangat luar biasa,” pungkasnya. ***

Advertisements