Terlepas itu, pada zaman serba canggih, ia juga tak bosannya mengingatkan kepada generasi muda agar jangan mudah terprovokasi terhadap penyebaran informasi hoax yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Maka dari itu, kami hadir disini untuk menanamkan sikap cinta terhadap tanah air. Bahkan kabarnya ada yang mau mengubah ideologi Negara Indonesia tentu mesti dicegah kalau perlu ditangkal. Yang jelas tidak ada toleransi selain landasan dari Pancasila kita,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Paman Yani itu menyebut generasi muda perlu ditanamkan sikap cinta terhadap negara sejak di bangku pendidikan sebagai modal dalam mengantisipasi unsur negatif yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.
Sementara itu Kepala SMK Negeri 2 Simpang Empat, Kasidi mengapresiasi pemberian materi pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang di lembaga pendidikan. Karena sangat bermanfaat bagi generasi muda yang melek digital.
“Yang jelas sangat bermanfaat sekali bagi peserta didik tentu ini menjadi pelajaran yang baik agar terus menjaga toleransi,” ucapnya.
Terlebih, menurutnya, peserta didik juga teredukasi dengan materi yang disampaikan tak hanya dampak negatif era digitalisasi, melainkan juga bagaimana memilah informasi agar tidak terjerumus pada tindak kejahatan.
“Bahkan disini penuh dengan toleransi selain muslim, juga ada pemeluk Hindu, Budha, mereka tetap saling menjaga dan saling menghormati. Harapannya tidak terjadi konflik yang dapat merugikan berbagai pihak,” tutupnya.
Dari pembinaan yang diberikan, politisi Partai Golkar ini juga mengajak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalsel untuk turut serta membekali sikap cinta tanah air berlandaskan UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai empat pilar bernegara. [din]