Penulis : Redaksi
  • Jaringan listrik yang sangat didambakan masyarakat Kampung Tajur, Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Suasana siang itu di Kampung Tajur, Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu sedikit mendung. Meski demikian, cuaca masih tampak bersahabat, saat pemimpin di Bumi Bersujud menyapa masyarakatnya.

Terlihat Wakil Bupati Muhammad Rusli sudah akrab dengan warga di Kampung Tajur. Ia hadir memenuhi undangan penghuni pelosok dusun itu yang sangat bersahaja.

Rusli disambut hangat dikediaman salah satu warga. Mereka berdialog sembari sharing terkait pembangunan di kawasan yang rencananya diusulkan menjadi daerah otonom menjadi desa persiapan dan mekar dari induknya.

Dari hasil diskusi, mengemuka berbagai persoalan. Yang paling dominan dikeluhkan tentang penerangan. Mereka dambakan jaringan listrik negara (PLN) masuk ke kampung itu. Warga mengaku sudah puluhan tahun hidup tanpa listrik negara.

“Sementara ini kami bergantung dengan energi tenaga surya,” keluh masyarakat.

  • Kampung Tajur hanya bisa memanfaatkan jaringan listrik tenaga surya sebagai penerangan.

Hanya solar cell yang menyediakan penerangan masyarakat Tajur. Itu pun hanya bisa dimanfaatkan saat malam hari. Disamping biaya operasional tinggi, pemeliharaan juga rumit.

“Kami sudah mendambakan mendapatkan fasilitas jaringan PLN sejak lama. Tapi belum kesampaian hingga saat ini,” ucap mereka.

Masyarakat mengadu kepada Wakil Bupati, agar bisa dibantu untuk mewujudkan mimpinya.

Sebagai pemimpin, Muhammad Rusli langsung iba dengan persoalan yang dihadapi masyarakat Kampung Tajur. Ia berinisiatif berkomunikasi dengan pihak PLN.

“Saya bertekad tak akan pulang dari kampung ini jika belum memberikan kabar gembira kepada masyarakat sini,” ungkap Muhammad Rusli.

  • Wakil Bupati Tanah Bumbu M Rusli saat disambut masyarakat Kampung Tajur.

Wabup melakukan pendekatan, yakni berkomunikasi dengan Manajer PT PLN Ranting Batulicin, Dadin via telepon seluler. Rusli mengundangnya untuk hadir ke Kampung Tajur sembari diskusi bersama masyarakat.

Bak gayung bersambut, Dadin berkenan mampir. Mengetahui itu, masyarakat gembira dan menyambut kehadiran orang nomor satu di Ranting PLN Batulicin tersebut.

Dalam sebuah diskusi dengan Wakil Bupati bersama masyarakat setempat, Dadin menyampaikan jika pemasangan jaringan listrik di Kampung Tajur sudah masuk rencana kerja tahun 2022.

“Namun kita terkendala wilayah ini yang masuk kawasan hutan. Sehingga harus di inklap agar bisa mendapatkan izin mendirikan tiang. Kita mohon dukungan pemerintah daerah,” ucapnya.

Dijelaskannya, untuk pemasangan tiang-tiang jaringan listrik, pihaknya tak memiliki anggaran sewa lahan. Sehingga lokasi titik tiang harus clear and clean (CnC).

  • Manajer PLN Ranting Batulicin, Dadin bersama Wabup Muhammad Rusli dan masyarakat Tajur mendapatkan solusi hasil berdiskusi.

“Tak seperti pembangunan jaringan sutet, PLN ada anggaran sewa lahan,” tegasnya.

Namun, lanjutnya, pihaknya berjanji jika persoalan alih fungsi lahan kawasan hutan selesai, akan segera memproses pemasangan jaringan di Tajur.

“Kampung ini masuk jaringan listrik awal 2022, dengan nilai investasi Rp 2 miliar. PLN akan membangun tiang dan kabel listrik 4,5 kilometer sirkuit (KMS). Namun ada satu masalah yang dihadapi, yakni jalur tiang masuk kawasan hutan. Sehingga harus diklirkan dulu,” tukasnya.

Mendengar persoalan yang dihadapi PLN, Wakil Bupati Muhammad Rusli menawarkan solusi. Ia bersedia memfasilitasi untuk berkoordinasi dengan pemerintah, baik provinsi maupun pusat.

“Nanti saya menemui Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, baru berkomunikasi ke Jakarta berdiskusi ke Kementerian Kehutanan RI. Mencarikan solusi agar lahan yang masuk kawasan bisa di ingklapkan,” cetus Wabup.

  • Masyarakat Kampung Tajur yang mendambakan jaringan listrik antusias menyaksikan diskusi Wakil Bupati dan pihak PLN.

Usulan ini direspon pihak PLN dan masyarakat. Mereka sangat bergantung dengan upaya mediasi dan perjuangan Wakil Bupati, agar masalah ini bisa diselesaikan.

“Mohon doa semua, semoga nanti usaha kita berhasil. Sehingga Kampung Tajur segera dialiri listrik,” pungkasnya, diamini semua pihak yang hadir.

Sementara suasana di perkampungan tampak begitu asri. Kawasannya tampak hijau dengan beragam tumbuhan, termasuk perkebunan kelapa sawit. Tampak bocah-bocah kecil Kampung Tajur terlihat bahagia, sembari bermain permainan tradisional.

Tak hanya orang tua mereka yang mengidamkan kampungnya terang, tapi anak-anak tersebut juga ikut memimpikan kehadiran jaringan energi dari perusahaan negara.

Kini akses jalan dari pusat desa ke Kampung Tajur juga sudah dalam proses pembenahan dengan pengerasan batu gunung. Sehingga memberikan kemudahan mobilitas warga setempat, termasuk untuk distribusi hasil ekonomi masyarakat. Yakni sebagai petambak ikan dan udang. ***

  • Bocah-bocah Kampung Tajur tampak bahagia bermain permainan tradisional, meski kampung mereka belum dialiri listrik.
Advertisements