Penulis : Redaksi

Kotabaru – Sebanyak 8.000 orang lebih semua kelompok umur di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan turut berpartisipasi sebagai peserta karnaval kemerdekaan, Senin (18/8/2025.

Karnaval dipusatkan di Siring Laut Kotabaru. Karnaval mengusung tema tempo doeloe, keberagaman budaya hingga masa perjuangan.

Dilepas Wakil Bupati Syairi Mukhlis didampingi Sekda Eka Saprudin sekitar pukul 09.00 Wita. Rute karnaval sepanjang 5 km lebih sejak pagi sudah dipadati ribuan masyarakat. Mereka memenuhi dua sisi trotoar jalan yang dilintasi peserta karnaval.

Menurut Sekda Kotabaru, Eka Saprudin, sebanyak 8.000 orang dari semua kelompok umur turut ambil bagian sebagai peserta.

“Ada 82 kelompok peserta yang berpartisipasi. Rata-rata kelompok 100 orang, jadi totalnya 8 ribu orang lebih,” ujar Sekda didamping panitia, yakni Camat Pulau Laut Utara dan Camat Pulau Laut Sigam.

Mereka berasal dari kalangan pelajar semua tingkatan sekolah, pegawai Pemkab Kotabaru, instansi vertikal hingga karyawan perbankan.

“Ada lembaga pendidikan, SKPD DAN instansi pemerintahan yang terlibat dalam rangkaian memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80 ini,” sambungnya.

Dijelaskannya, karnaval mengusung tema “Tempo Doeloe” dan masa perjuangan serta keberagaman budaya.

 

Sehingga peserta mengenakan busana jadoel era 80-an dan 90-an, seragam pejuang kemerdekaan serta pakaian berbagai etnis.

“Ini simbol persatuan dan ini harus terus dijaga,” tegasnya.

Selain memamerkan atribut menarik dan asesoris unik, peserta juga menampilkan pertunjukan. Dari kesenian daerah, teaterikal perjuangan serta atraksi drumband.

“Kami menonton atraksinya semua luar biasa,” imbuh Ice, warga asal Kecamatan Pulau Laut Tengah yang rela berpanas-panasan menonton karnaval ini.

Karnaval kemerdekaan berlangsung cukup lama, yakni hampir 7 jam hingga berakhir pada pukul 16.00 Wita. Namun menariknya, masyarakat tetap antusias menyaksikan pertunjukan dan pawai ini hingga selesai.

Termasuk Imah, teman satu kampung Ice . Ia mengaku sudah hadir sebelum kegiatan dimulai. Mereka berdua tak beranjak dari lokasinya menonton sejak awal.

“Luar biasa. Saya suka busana yang dikenakan para peserta. Variatif dan unik. Temanya juga bagus, tempo doeloe. Semoga tahun depan lebih meriah lagi,” kata Imah, diamini Ice.

Meskipun cuaca cukup menyengat, warga memang terlihat antusias. Sebagian diantaranya terpaksa harus duduk lesehan diatas trotoar dengan ditemani payung sebagai sarana berteduh. [kim]

Advertisements