…Selama pandemi covid-19, proses belajar mengajar dunia pendidikan ditiadakan secara tatap muka. Semua pelajar diwajibkan belajar di rumah melalui online atau daring. Namun lama-lama pola ini membuat anak didik mencapai titik jenuh. Untuk melepas beban pikiran pelajaran, sejumlah anak-anak usia sekolah di Tanah Bumbu, membuang kejenuhan dengan melakukan plesiran menyusuri perairan sungai, selat dan laut…
Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Lebih satu tahun berlalu, pandemi corona virus diseas 2019 (Covid-19) belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir. Selama pandemi pula, proses belajar mengajar anak didik semua tingkatan hanya bisa mengikuti pelajaran secara daring. Metode ini ternyata tak sepenuhnya dinikmati secara nyaman oleh pelajar.
Sebagian merasakan puncak kejenuhan belajar di rumah. Sehingga membuat mereka butuh penyegaran, dan refresing. Hal ini yang dilakukan sekelompok murid di Tanah Bumbu, membuang rasa bosa dengan melakukan plesiran keluar kota. Cara yang mereka pilih, yakni rekreasi menyusur perairan menggunakan armada kapal kayu berukuran cukup besar.
Dari dermaga Tanah Merah, Batulicin, sejumlah bocah sekolah dasar dan taman kanak-kanak ini berlayar menyusuri sungai, dan Selat Pulau Laut hingga.
Ditemani orang tuanya, bocah-bocah ini begitu menikmati alam bebas, dengan pemandangan indah asrinya hutan mangrove pesisir kabupaten Tanah Bumbu, cantiknya Pegunungan Bamega kabupaten Kotabaru, hingga anggunnya suasana hilir mudik kapal-kapal besar di Selat Pulau Laut.
Plesir ini membuat wajah-wajah bocah ini sumringah dan bahagia, berbeda jauh ketika mereka menjalani proses belajar daring di rumah, penuh beban dan kejenuhan.
Vivi, murid kelas 3 sekolah dasar yang turut plesiran mengaku senang berlayar dengan kapal, menikmati sejumlah panorama alam yang indah. Baginya refresing dengan cara ini cukup efektif dalam membuang kejenuhan.
“Saya merasa bahagia berlayar menyusuri sungai dan laut ini. Bisa menghilangkan bosan selama pandemi. Mudahan Papa Mama mengizinkan lagi jika nanti ingin jalan-jalan bertamasya seperti ini,” ungkapnya dibalut senyuman manis.
Tak sekedar berlayar menyusuri perairan laut, mereka juga mampir dan mengunjungi lokasi wisata yang dilintasi. Yakni destinasi Pulau Burung, sebuah objek wisata hutan mangrove alamiah di kecamatan Simpang Empat, kabupaten Tanah Bumbu.
“Sangat indah pemandangan di sekeliling ini. Selama kami berlayar, banyak yang dilihat, ada kapal-kapal besar, gunung Kotabaru dan hutan mangrove. Karena lewat di Pulau Burung, sekaian kami mampir. Saying kan kalau dilewatkan,” bebernya.
Dilokasi ini, bocah-bocah ini melakukan beragama aktivitas. Dari berswa foto di spot-spot menarik, juga menikmati keindahan alamnya sembari belajar. Karena objek wisata ini menampilkan banyak hal beraroma pendidikan.
“Kami mendapatkan pengetahuan tentang tumbuhan yang tumbuh ditempat ini. Khususnya tanaman mangrove. Jadi bisa lebih mengenal beberapa hal terkait tanaman hutan di pesisir,” timpal Dita, teman Vivi yang turut dalam plesiran.
Selain itu, murid SD yang duduk dibaku kelas VI ini jua berselfie ria disejumlah spot foto yang dikemas secara menarik oleh pengelola.
“Tempat swa fotonya juga menarik dan bisa memberikan edukasi bagi kami sebagai murid,” tambah Dita.
Namun yang paling memberikan kesan bagi mereka, wawasan seputar hubungan manusia dengan lingkungan hidup dan hutan.
“Jika saling menjaga, memberikan keharmonisan dan suasana asri di kampung ini,” imbuh Nabil, yang juga ikut dalam rekreasi ini.
Setelah puas melakukan rekreasi, mereka pun kembali berlayar pulang ke Kota Batulicin. Selama perjalanan pulang, mereka disuguhkan keindahan alam di senja dan malam hari. Bagi mereka, plesiran kali ini sangat memberikan makna dalam hidupnya.
Penulis alhakim