Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Jembatan darurat pengganti yang dibangun Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu di perbatasan Desa Lasung, Kecamatan Kusan Hulu dan Satiung, Kusan Tengah untuk memudahkan akses warga akibat jalan putus diterjang banjir, akhirnya rampung, Senin (6/9/2021) sore.

Akses alternatif berbahan ulin dan kayu itu dibangun kokoh, agar bisa dilintasi sepeda motor masyarakat, sebagai mobilitas beraktivitas. Jembatan darurat yang dibangun sebanyak tiga unit, dengan lebar 2 meter dan panjang dari 4 hingga 8 meter.

Pembangunan jembatan alternatif ini melibatkan aparatur kecamatan, forkopimcam, dan desa, dibantu masyarakat setempat dengan aksi gotong-royongnya.

Jembatan darurat ini sebagai pengganti ‘titian’ seadanya yang sebelumnya dibangun masyarakat secara gotong-royong. Namun kondisinya tidak layak untuk dilalui kendaraan bermotor roda dua.

“Alhamdulillah ke 3 jembatan darurat sudah selesai dan bisa di lewati kendaraan roda 2,” ungkap Camat Kusan Hulu, Herlambang, Senin (6/9/2021) melalui pesan WhatsApp.

Sekdakab Tanah Bumbu, H Ambo Sakka saat meninjau jalan rusak terdampak banjir di Kusan Hulu.

Diharapkan pembangunan jembatan darurat ini dapat secepatnya selesai sehingga akses warga antar desa berjalan lancar. Selain itu warga di Desa Satiung, Kecamatan Kusan Tengah tidak terisolir lagi, karena akses sudah tersambung.

Sebelumnya warga setempat mengeluhkan terputusnya jalan tersebut mengganggu kehidupan mereka selama 20 hari belakangan. Keluhan itu didengar pemkab, dan langsung merespon dengan menerjunkan sejumlah pejabat teras mengecek lokasi, Minggu (5/9/2021) kemarin.

Yakni, Sekretaris Daerah Ambo Sakka, didampingi Plt Kepala Dinas PUPR, Kalak BPBD, Kadinsos, Kadis Kominfo, Camat Kusan Hulu, dan Kepala Desa Lasung. Usai meninjau, Sekda langsung menginstruksikan instansi terkait bersama Camat dan Kades setempat segera mengambil langkah konkrit.

Dalam banjir di lokasi itu, tak hanya merendam permukiman warga yang berada dibantaran Sungai Kusan, tapi juga merusak fasilitas umum seperti jalan dan siring penahan air.

Akibatnya jalan desa yang menghubungkan Lasung dan Sariung juga terputus. Dampaknya aktivitas warga terganggu dimana roda dua dan roda empat tidak bisa melintas. Kerusakan jalan akibat banjir di titik perbatasan mencapai 500 meter, dengan beberapa spot terparah. Sehingga harus dipasang ‘titian’ darurat. ***

Advertisements