Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Inovasi Konsep Angkringan Pak Haji Menjadi Magnet
PERKEMBANGAN zaman membuat pola hidup masyarakat terus bergeser. Tak terkecuali gaya tongkrongan berbagai kalangan. Angkringan salah satu tempat nyaman untuk bersantai sembari menikmati beragam sajian kudapan murah meriah.
Kondisi ini berefek terhadap menjamurnya angkringan, termasuk di Kabupaten Tanah Bumbu. Berbagai konsep dan nuansa angkringan tumbuh dan menjadi alternatif bersantai ditawarkan untuk menarik minat pengunjung.
Meski demikian, seorang pengelola angkringan di kawasan Simpang Empat, Tanah Bumbu, Darmansyah tetap yakin dengan angkringan yang dia bangun dengan konsep kafe kekinian. Alhasil hampir dua tahun berjalan, kini omsetnya sudah capai Rp 170 juta, dibulan ini.
Pasalnya, menu yang ditawarkan cukup menarik dan rasanya yang berbeda sehingga menjadi pilihan bagi para pemburu kuliner di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Angkringan Pak Haji, nama dari angkringan yang ia jalankan saat ini menjadi pilihan utama yang lokasinya berada di KM 4 Jalan Kusambi Desa Barokah Kecamatan Simpang Empat.
Siapa sangka, yang dulunya sempat diremehkan oleh sejumlah pihak lantaran lokasinya agak ke dalam dari pusat kota, kini menjadi sangat ramai di dunia perkulineran di Bumi Bersujud ini.
Setiap malam, tempat yang menyajikan suasana cafe di angkringan ini punya daya tarik tersendiri dengan cahaya lampu-lampunya, ada semi cafenya, juga ada bagian lesehahan diarea terbuka, meja biasa ditempat terbuka hingga tenda segitiga yang menarik, dan saat ini sedang pembangunan gajebo lagi.
Tak heran bila saat ini, selalu ramai dan penuh bahkan banyak yang tidak kebagian tempat saat malam hari.
Padahal menunya hampir tidak ada beda seperti angkringan biasa, hanya ditambah dengan nasi bakarnya, dan kualitas rasanya yang begitu enak.
Kini Darman sapaan akrabnya, menjadi pengusaha angkringan yang bisa dibilang sukses di Tanah Bumbu dengan segala kreativitasnya ini.
Padahal awalnya ia hanya berdua bersama istrinya mengelola angkringan disamping rumahnya dengan omset pertama Rp 250ribu hingga Rp 400 ribu saat dibuka pada Maret 2021 lalu.
Dia yang awalnya hanya menyediakan 11 menu dengan jumlah terbatas–200 hingga 250 tusuk–, kini harus menyediakan 2200 hingga 2700 tusuk jajanan.
Bulan demi bulan, omset terus bertambah hingga akhirnya punya tambahan satu karyawan, dan bulan berikutnya menambah karyawan lagi dan saat ini, ia punya 13 karyawan.
Dan pengunjungnya juga sudah hampir semua kalangan, anak muda, muda mudi, keluarga, pejabat hingga mantan Bupati Tanah Bumbu juga pernah datang ke angkringan tersebut. Bahkan, ada warga negara asing yang sempat main ke Tanah Bumbu juga sempat mampir ke tempatnya.
“Alhamdulillah, Angkringan Pak Haji banyak dikenal masyarakat. Padahal tidak pernah endorse, tapi Alhamdulillah bisa dikenal masyarakat banyak. Meski diawal memang perlu perjuangan,” kata Darman.
Bahkan diawal, sempat diremehkan karena lokasinya jauh dari keramaian namun ternyata berbanding terbalik, justru banyak yang suka dengan suasana yang ditawarkan saat itu. Suasana yang sekarang seperti sedang berada diarea pegunungan atau alam bebas.
Darman kini terus berbenah, fasilitias terus bertambah dengan beberapa orang kini ikut berdagang buka kios seperti minuman dan makanan hingga mie instan dan BBQ di kawasan Angkringan Pak Haji ini.
“Sekarang menu kita tambah. Ada sekitar 22 menu dan juga menawarkan sejumlah paket-paket sesuai keinginan pelanggan,” ujarnya.
Semuanya bisa berjalan seperti ini berkat doa orangtua dan semua keluarga yang mendukung hingga akhirnya seperti ini.
“Dan acara tahun baru tadi ikut di stand Batulicin Festifal yang hanya 5 hari, omsetnya naik drastis,” tuturnya.
Selama di Batfest, omset disana sekitar Rp 60jutaan. “Kami sangat bersyukur dengan ini. Tentunya, kami akan terus berinovasi agar Angkringan Pak Haji ini terus menjadi pilihan bagi pencinta kuliner,” pungkasnya. [zai]