Penulis : Redaksi

“Pesertanya sendiri tak hanya kalangan dewasa, tapi juga anak-anak, remaja hingga lansia,” sambung H Syamsuddin.

diharapkan lomba ini mampu membangkitkan semangat berolahraga dan memasyarakatkan kembali permainan tradisional dikalangan masyarakat.

“Kita rencanakan lomba balogo akan lebih sering dilaksanakan tak hanya saat memeriahkan sebuah momentum peringatan,” imbuhnya.

Tapi bakal rutin secara berkelanjutan. Pemkab wacanakan membangun sarana penunjangnya. Karena permainan tradisional ini sangat familiar dan sederhana sehingga semua orang bisa memainkannya dan murah.

“Permainannya Balogo tak ada tekanan meski perlu konsentrasi penuh dan membuat pemainnya bahagia,” tandasnya.

Balogo merupakan salah satu jenis permainan tradisional dari Kalimantan Selatan. Lazim dimainkan anak-anak hingga orang dewasa, baik secara beregu maupun perorangan.

Logonya sendiri biasa terbuat dari bahan tempurung kelapa dengan ukuran garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm dan kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul agar berat dan kuat.

Sementara alat pemukulnya kerap disebut campa dari bahan bambu atau paring. Yakni stik yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2 cm. [kim]

Advertisements