Penulis : Redaksi

Sejumlah WBP Lapas Batulicin melaksanakan giat kerja bakti di Kantor Desa Saring Sei Bubu. Dari pembersihan lingkungan hingga pengecatan kantor.

Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Selama ini banyak stigma jika Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di lembaga pemasyarakatan (Lapas) hanya sampah masyarakat. Karena dinilai tak berguna dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Namun pandangan kerdil itu hanya dianggap pikiran segelintir orang saja. Karena mereka tak mengetahui secara dekat seperti apa pembinaan yang dilakukan pemerintah selama ini. Bukti nyata banyak karya berguna dan dibutuhkan masyarakat terlahir dari tangan kreatif mereka.

Kemudian dari sisi kemanusiaan dan tabiat, WBP juga ternyata tidak lebih buruk dari mereka yang berada diluar penjara. Bahkan ada sebaliknya ada yang lebih parah dari kelakuan penghuni lapas. Nyaris semua warga binaan sudah mendapatkan bekal hidup yang lebih baik menjelang bebas.

Seperti 10 WBP Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kotabaru yang dipindahkan ke Lapas Kelas III Batulicin, sabtu (2/4/2022) pagi. Ternyata kehadiran mereka memberikan manfaat dan sisi positif bagi masyarakat.

Semua WBP yang dipindahkan merupakan masyarakat Bumi Bersujud berdomisili di Kabupetan Tanah Bumbu yang sudah hampir mendekati masa bebas. Yakni 4 narapidana masuk minimum security diajak keluar Lapas ikut bhakti sosial di kantor Desa Saring Sei Bubu, Kecamatan Kusan Tengah.

Kegiatan bakti sosial yang digelar Lapas Kelas III Batulicin ini merupakan dari rangkaian memperingati Hari Bhakti Pemasyaarakatan ke-58 tahun 2022.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Batulicin, Yosef Benyamin Yembise kepada media mengatakan baksos yang melibatkan anak binaannya membersihkan pekarangan dan cat ulang kantor desa yang sudah terlihat kusam.

“Kegiatan ini bekerja sama dengan aparatur Desa Saring Sungai Bubu, WBP Lapas Batulicin, Darma Wanita Lapas Batulicin, dan rekan-rekan jurnalis Tanah Bumbu,” terangnya.

Alasan Yosef, pihaknya mengajak WBP mencoba untuk memberdayakan mereka kepada masyarakat sekitar. Agar ketik bebas tidak dikucilkan dan dapat diterima kembali oleh masyarakat.

“Saya berharap dengan kegiatan ini dapat lebih terjalin hubungan emosional dan lebih terjalin sinergitas antara Lapas Kelas III Batulicin dengan masyarakat setempat khususnya Desa Saring Sungai Bubu, Kusan Tengah,” harapnya.

Sementara Kepala Desa Saring Sei Bubu, Bustani melalui Kaur Perencanaan, Akhmad Afif sangat mengapresiasi kegiatan bakti sosial inisiasi Lapas Kelas III Batulicin ini.

“Baksos ini sangat positif yang mana kami bisa membaur dengan WBP dan petugas Lapas Batulicin,” katanya.

Melalui sinergi ini, imbuhnya, tentunya dapat mengedukasi masyarakat tidak semua orang didalam lapas yang menjalani pidananya itu orang jahat.

“Dan tidak semua orang yang diluar sana juga baik, tetapi berusahan untuk menjadi lebih baik dan nermafaat untuk masyarakat serta kebanggan keluarga,” tandasnya.

Menurutnya, stigma masyarakat ada sebagian menganggap WBP itu orang yang tidak baik. Namun dengan adanya bakti sosial ini masyarakat sudah bisa teredukasi bahwa mereka juga sebagai manusia yang perlu mendapatkan perhatian.

“Semoga kedepannya bakti sosial maupun kegiatan lainnya serta tetap berjalan. Agar hubungan harmonis Lapas dengan masyarakat sekitar terjaga keharmonisannya,” pungkasnya. [hk]

Advertisements