Penulis : Redaksi

“Saya setiap hari melewati jalan ini karena harus mengajar ke pesantren. Sebenarnya takut juga, tapi terpaksa karena tak ada jalan lain,” ujar Ustadz Abdur Rahman.

Ia mengaku takut jika kembali ada pergerakan struktur tanah karena rawan longsor akibat berada persis ditepi galian tambang batubara.

“Kami mendesak pihak terkait segera membenahi agar tak meresahkan masyarakat. Kalau bisa beli rumah-rumah warga untuk pelebaran jalan,” desaknya.

Sebagian pengguna jalan juga meminta agar jalur ini dipindah ke lokasi lebih aman. “Biar lebih aman dipindah aja jalannya,” tegas Hidayat, warga Batulicin yang sering lewat jalan ini.

Sementara Anggota DPRD Tanah Bumbu, H Hasanudin mendukung pemerintah kabupaten untuk mengambil langkah menghentikan sementara aktivitas tambang di lokasi tersebut.

“Agar lebih fokus dalam penanganan,” tegasnya.

Di sekitar lokasi jalan amblas terdapat galian bekas tambang dan areal pertambangan batubara masih aktif. Diantaranya milik PT MJAB.

Selain merusak fasilitas umum, dampak tambang juga menyebabkan rumah 23 KK rusak. Mereka menuntut tali asih atau ganti untung dan siap direlokasi karena sudah tak Bernai lagi bermukim diarea tersebut. [alh]

Advertisements