Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Ditengah masifnya pemerintah kabupaten tanah bumbu memperjuangkan usulan pembangunan bendungan kusan menjadi proyek strategis nasional (PSN), tiba-tiba investor asing asal Tiongkok menawarkan diri untuk investasinya.

Kepastian itu kini telah tertuang pada memorandum of understanding (MoU) yang sudah dilaksanakan kedua belah pihak, antara Pemkab Tanah Bumbu dan Investor ini.

Usut punya usut, ternyata tawaran mekanisme build operate transfer (BOT) selama 30 tahun yang menjadi daya pikat.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tanah Bumbu, Andrianto Wicaksono, Rabu (24/7/2024).

PT Guang Yin New Energy Indonesia, begitu cepat dan siap menggelontorkan anggarannya hampir tiga triliun rupiah itu, untuk bangunan mega proyek tersebut.

Dana membangun bendungan dan power plant kusan ini ternyata sangat memikat perusahaan tersebut karena mekanisme investasi build operate transfer (BOT) selama 30 tahun.

“Bagi mereka, mekanisme investasi tersebut sangat menguntungkan investor. Selain itu, desainnya menarik dan status lahan clear and clean. Ini menyusul sudah terbitnya Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait persetujuan penggunaan 2000 hektar lebih areal kawasan hutan lindung dan hutan produksi tetap sebagai lokasi bendungan kusan,” beber Adrianto.

Kemudian areal bendungan juga tak bersentuhan langsung dengan permukiman masyarakat sehingga minim konflik.

Andrianto mengakui PT Guang Yin New Indonesia terpikat dengan proyek bendungan kusan ketika mendapatkan informasi melalui pameran apkasi otonomi expo (AOE) tahun 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta pada pertengahan bulan tadi.

“Selain investor Tiongkok sebenarnya kami juga sudah menawarkan proyek ini kepada investor lain di antaranya Jepang hingga Amerika Serikat. Namun mereka masih ada kendala dan PT Guang Yin justru begitu tertarik,” ungkapnya.

Andrianto optimis nantinya proyek ini berjalan tanpa banyak kendala, termasuk terkait kebutuhan tenaga kerja. Pasalnya perusahaan ini ternyata dalam komposisi direksi lebih dominan warga indonesia, sedangkan WNA hanya Presdirnya.

Diketahui, sebelumnya Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar dan Presdir PT Guang Yin Mew Energy Indonesia, Wang Jin melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding rencana pembangunan bendungan dan power plant kusan di Kantor Bupati Tanah Bumbu pada Selasa (23/7/2024) pagi. [kim]

Advertisements