Penulis : Redaksi
Kades Selaselilau, Mawar Saat menerima cendramata dari Ketua Rumah Inspirasi Kreatif (RIK) Tanah Bumbu, Anwar Ali Wahab usai membuka pelatihan Budidaya Jamur Tiram bagi warga setempat, Senin (23/10/2023).

Tanah Bumbu– Kepala Desa Selaselilau, Mawar mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Perkumpulan Rumah Inspirasi Kreatif (RIK) Tanah Bumbu yang telah menyalurkan ilmu kemandirian terhadap warganya.

Hal ini disuarakannya saat menerima Plakat Penghargaan yang diserahkan oleh Ketua RIK Tanbu, Anwar Ali Wahab, Senin (23/10/23), di Halaman Kantor Desa Selaselilau.

“Sebenarnya sudah lama saya merencanakan kegiatan pelatihan ini, dan gayung tersambut dengan diadakannya pelatihan Budi Daya Jamur Tiram oleh RIK Tanbu,” ungkap Mawar.

Mawar ingin para warganya, bisa memiliki penghasilan tambahan. Untuk itu, melalui pelatihan Budi Daya Jamur Tiram yang dilaksanakan oleh RIK Tanbu ini, kepada para emak emak yang sudah mengikuti pelatihan agar kiranya nanti bisa mempraktekan apa yang sudah dipelajarinya, hingga hasilnya bisa menambah pundi – pundi rupiah menunjang perekonomian keluarga.

Ketua RIK Tanbu, Anwar Ali Wahab mengungkapkan, ada 2 gelaran pelatihan yang dilaksanakan oleh RIK Tanbu. Pelatihan Budi Daya Jamur Tiram berlokasi di Desa Selaselilau Kecamatan Karang Bintang.

Sedangkan pelatihan Pembuatan Pupuk Organik berbahan Kotoran hewan (Kohe) dilaksanakan di PPM Kasturi PT. Arutmin Indonesia Site Batulicin di Desa Mekarsari Kecamatan Simpang Empat.

“Setiap peserta yang mengikuti pelatihan akan diberikan Piagam atau Sertifikat dari RIK Tanbu. Kami berharap, pelatihan yang menghadirkan Narasumber/Pelatih dari Balai Pelatihan Propinsi Kalsel ini benar benar dimanfaatkan oleh peserta, agar kiranya bisa di praktekan dan berhasil meningkatkan perekonomian,” harap Anwar Ali Wahab.

Dia juga sangat mengapresiasi respon dari Pemerintah Desa Selaselilau, yang antusias mendukung dan memfasilitasi kegiatan pelatihan. RIK Tanbu berencana, Desa Selaselilau menjadi Sentra Budi Daya Jamur Tiram, hingga desa tetangga atau sekitarnya bisa belajar.

“Meski waktu pelatihan cukup terbatas, namun kami tetap membantu kesulitan warga jika ada kendala mengembangkan Jamur Tiram melalui Grup Whatsapp, yang anggota didalam juga terhubung langsung dengan pelatih, hingga bisa langsung kontak meminta saran atau solusi terkait proses pengembangan Jamur Tiram tersebut,” pungkasnya. [ril]

Advertisements