Kerusakan gigi menurut Paman Yani, telah banyak menjadi penyebab terhentinya cita-cita anak-anak di Banua. Sebut saja keinginan untuk menjadi seorang Polisi, tentara atau profesi lainnya harus terhenti hanya karena kerusakan pada gigi.
“Kalau SDM atau skill anak Banua dijamin bersaing,” ucapnya.
Saat baksos berlanjut sunatan massal, Paman Yani menyebut kegiatan ini akan menjadi sejarah bagi anak-anak yang tidak lama lagi akan beranjak dewasa.
“Kita minta Pemprov Kalsel memikirkan untuk melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan. Kalau diperlukan dukungan dari Komisi II DPRD Kalsel. Kami siap membantu,” paparnya.
Ia menambahkan, aksi ini membuktikan Pemprov Kalsel tidak hanya terpusat di Kota saja. Tetapi hingga pelosok. Karena kegiatan ini sudah sering dilaksanakan dan menjadi komitmen Gubernur Sahbirin Noor.
Senada, Direktur RSGM Gusti Hasan Aman, drg Teguh Hadianto menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat.
“Bidang kami tentu ingin memberikan pelayanan berupa menyehatkan gigi dan mulut masyarakat,” katanya.