Tanah Bumbu, lenterabanua.com – Perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan XXXIII di kabupaten Tanah Bumbu berakhir, Sabtu (10/4/2021) malam. Even keagamaan ini ditutup langsung Pejabat Gubernur Kalsel, DR Safrizal ZA, dipanggung utama nan megah senilai Rp. 4,5 miliar, di Jalan Kodeco KM.2,5 desa Gunung Antasari, kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu.
Penutupan yang sangat meriah itu dihadiri Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar beserta istri, tokoh agama, dewan hakim dan juri serta perwakilan peserta MTQ dari setiap Kabupaten se-Kalsel.
Dalam sambutannya, Safrizal mengucapkan terima kasih kepada Zairullah Azhar, Bupati Tanah Bumbu dan sejumlah pihak yang terlibat diajang MTQ ini, sehinga bisa terlaksana meski pun hanya secara virtual.
“Kita acungi dua jempol kepada Zairullah Azhar Bupati Tanah Bumbu, karena luar biasa panggung utama MTQ sangat bagus, ini merupakan yang terbaik se-Kalsel sepanjang pelaksanaan MTQ. Saya berharap kabupaten lain paling tidak mengikuti seperti kabupaten Tanah Bumbu,” kata Safrizal.
Ia berharap, melalui MTQ ini, semoga warga masyarakat lebih antusias melalui membaca Al quran, isi dan maknanya, yang merupakan sebagai dasar, kunci pedoman hidup didunia, jika berkenan memahami dan menjalani.
“Dalam ajang MTQ bagi mereka yang berhasil jadi juara, haru terus dan terus ditingkatkan prestasi ini, serta bagi yang belum berhasil, terus juga belajar membaca Alquran dengan sungguh- sunguh. Agar kedepan bisa ikuti jejak mereka yang sudah menjadi juara,” tandasnya.
Acara penbutupan sendiri didukung pengamanan apik, baik dari TNI-Polri, dalam rangka tetap melaksanakan dan menerapkan protokol kesehatan. Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ditengah masyarakat.
Namun dibaik kemeriahan kegiatan penutupan dan kemegahan panggung utama senilai miliaran rupiah itu, tersirat tanda tanya besar dibenak sejumlah pihak. Tak terkecuali waki rakyat kabupaten Tanah Bumbu.
Seperti yang diungkapkan Anggota DPRD kabupaten Tanah Bumbu dari PAN, Fawahisah Mahabatan yang menilai Pemprov tidak konsisten dalam membuat kebijakan.
“Saya kira Pj Gubernur kita tidak konsisten dalam hal pelaksanaan, pembukaan dan penutupan MTQ,” kata Fawahisah Mahabatan, Sabtu (10/4/2021) malam.
Jika ditiik ke belakang, Pj Gubernur membatalkan pembukaan MTQ secara langsung dan menundanya beberapa jam sebelum dimulainya kegiatan. Antas beberapa hari kemudian, Safrizal membukanya secara virtual sekaligus melantik para dewan hakim.
Ditundanya pembukaan MTQ secara langsung dengan alasan demi dan mempertimbangkan kesehatan masyarakat terpaparnya Covid-19. Dimana sebelumnya, Pj Gubernur melakukan rapat dengan Forkompinda Kalimantan Selatan, LPTQ, dan Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar.
Kebijakan Pj Gubernur yang menutup secara langsung MTQ, namun membatalkan acara istigosah untuk peringatan Hari Jadi kabupaten Tanah Bumbu, 8 April lalu, dinilai kontradiktif dengan apa yang terjadi.
“Seharusnya, penutupan dilakukan virtual juga, bukan hanya pembukaan. Apalagi diduga penyebaran Covid-19 cukup tinggi,” tegasnya.
Ironi, apa yang dikhawatirkan juga masih terlihat ada beberapa kerumunan di sekitar panggung, yang tidak menjalankan protokol kesehatan.
“Bahkan ada beberapa tamu yang berada diatas panggung tidak menggunakan masker dengan benar,” pungkasnya. Tim