Penulis : Redaksi

Kotabaru, lenterabanua.com – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, berbagai konflik sangat mungkin terjadi hingga menyebabkan terjadinya perpecahan di tengah masyarakat. Sehingga penting untuk membangun pondasi yang kuat agar persatuan dan kesatuan bangsa negara tidak luntur hanya karena sebuah kepentingan.

Hal inilah yang dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi, dengan menggelar sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai ideologi Pancasila, dengan tema Pancasila sebagai pemersatu bangsa, bertempat di Desa Pelajau Baru, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Jum’at (23/62023) kemarin.

Paman Yani mengungkapkan, dengan adanya pemberian pengetahuan lebih soal nilai-nilai dasar ideologi Pancasila, tentu penanaman yang didapatkan masyarakat juga sangat bermanfaat.

“Ketika kita melihat indahnya kebersamaan itu, ada nilai positif yang bisa didapatkan. Termasuk bagaimana menciptakan kerukunan antar masyarakat dan sangat baik diterapkan,” ungkapnya.

Apalagi menurutnya, memasuki musim politik jelang Pemilu 2024 menjadi kewaspadaan bersama. Terlebih, prediksi sensitif rawannya konflik mudah terjadi.

Sementara, Kasubbid Fasilitasi Kelembagaan Pemerintahan Perwakilan dan Partai Politik Badan Kesbangpol Kalsel, Harry Widhiyatmoko, berpendapat serupa

Menurutnya, dengan adanya penguatan serta peningkatan kapasitas dari nilai-nilai ideologi Pancasila yang ditanamkan kepada masyarakat, setidaknya upaya pencegahan terjadinya konflik jelang Pemilu 2024 dapat dikendalikan dengan baik.

“Kita ketahui bersama nantinya pelaksanaan Pemilu akan digelar 14 Februari 2024. Nah, jangan sampai mudah untuk kita dimasuki oleh paham mana pun.

Termasuk, sambungnya, yang ingin mengubah paham-paham ideologi Pancasila, terlebih ada unsur terorisme yang dapat mengancam kedaulatan NKRI. “Dan tentu harus kita dihindari bersama karena perdamaian itu sangat indah,” ungkap dia.

Ditambahkan Harry, apabila masyarakat secara individual masih berpegangan teguh dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan menjunjung tinggi patriotisme kebangsaan. Maka, dapat dipastikan kerawanan konflik tidak bakal terjadi.

“Apabila memahami ini tentu kita tidak mudah terprovokasi baik itu paham radikalisme atau pun termakan informasi bohong (hoax),” tutupnya. [din]

Advertisements