Penulis : Redaksi

Tanah Bumbu – Naluri kemanusiaan mahasiswa Kalimantan Selatan tergerak. Mereka menggalang aksi simpatik dengan melakukan donasi untuk korban banjir di Kabupaten Tanah Bumbu. Banjir yang melanda Bumi Bersujud sejak 4 Juni 2024 lalu dan membanjiri 24 desa di 5 kecamatan.

Melalui Kerukunan Mahasiswa Kalimantan Selatan bersama BEM se-Kalsel, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp.23. 532.900. Dana itu dikumpulkan dari aksi di seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Penggalangan dilakukan selama dua hari.

“Sudah semestinya sebagai mahasiswa yang peka dan peduli pada sesama untuk membantu masyarakat yang sedang dalam kesusahan,” ujar Korpus BEM se Kalsel, Abdurrahman, Senin (17/6/2024).

Dikatakannya, tugas mahasiswa bukan hanya menyuarakan saja, tapi juga berperan untuk membantu masyarakat melalui aksi nyata.

“Salah satunya yang saat ini sedang mengalami bencana banjir di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Dijelaskannya, hasil dari pengalangan dana itu langsung disalurkan kepada masyarakat yang terdampak, berupa obat-obatan, beras, minyak goreng, mie instan dan lainnya.

Namun dari pandangannya, sungguh disayangkan beberapa desa yang terdampak banjir di wilayah Tanah Bumbu, masih kurang peran pemerintah daerah terhadap penanggulangan dan bantuan bagi masyarakat terdampak.

Ia mengaku prihatin, karena atas sejumlah persoalan yang ditemukan di lapangan. Dari masalah posko pengungsian maupun fasilitas penunjangnya. Termasuk keengganan sebagian warga mengungsi dengan alasan menjaga harta bendanya agar tidak dicuri.

Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Banjarmasin (IKMABAN), Pinky Manarul Alam juga menyampaikan keprihatinannya.

“Sungguh sangat memperihatinkan, bagi saya ketika melihat langsung tempat pengungsian warga, dimana tidak adanya kehadiran peran pemerintah dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir, hanya ada tenda saja, namun tidak ada yang menjaga,” ujarnya.

Ketua PC PMII Kota Banjarmasin, Alfinnor Effendy turut mengkritisi. “Kegiatan aman ini bukan hanya melakukan penggalangan dana untuk masyarakat yang terdampak. Namun adalah sebuah kritik untuk masyarakat dan pemerintah bahwasanya mari kita menjaga keasrian lingkungan alam. Alam telah selalu baik kepada kita, tapi kita seringkali melukainya,” tandasnya.

Diharapkan pemerintah daerah segera melakukan tindakan kepada korban banjir yang terjadi. Selain itu menyediakan fasilitas untuk warga yang mengungsi dan melakukan patroli agar mereka yang awalnya tidak mau bersedia mengungsi. *

Advertisements